SANGATTA. Perusahan Daerah Air Minum (PDAM ) cabang kota Bengalon perlu peningkatan kapasitas produksi bersih. Sebab, hingga kini, masyarakat masih antri menunggu kucuran air setiap hari, karena penggiliran pasokan air yang dilakukan PDAM. Ujung-ujungnya, meskipun di rumah sudah menyambung PDAM, tetapi juga gunakan air sungai atau sumur bor. Demikian dikatakan anggota DPRD Kutim Arfan.
“saat kami reses, warga Bengalon minta agar ada peningkatan kapasitas produksi air bersih di PDAM Bengalon. Sebab, kalaupun saat ini mereka sudah pasang PDAM, air yang masuk rumah sangat kecil, tidak cukup untuk kebutuhan rumah tangga. Bahkan warga antri menerima kucuran air. Jadi ini perlu perhatian dari PDAM,” jelas Arfan.
Dikatakan, untuk pipanisasi PDAM di Bengalon, sudah sangat memadai, karena hampir semua sudut kota sudah masuk pipa. Namun, yang tidak cukup adalah airnya. “Seperti di rumah saya, meskipun kami sudah pasang PDAM, tetap juga gunakan sumur bor. Karena kadang air PDAM tidak mengalir. Karena sudah butuh air, maka pasti kami gunakan air sumur bor,” katanya.
Karena masih banyaknya warga yang belum mendapatkan air bersih secara kontinyu, makanya warga yang belum terjangkau PDAM, rata-rata aminta sumur bor. Karena itu, dalam lima tahun dirinya menjabat sebagai anggota DPRD, sudah sekitar 40 sumur bor yang dia sumbangkan untuk warga. Sumur bor tersebut tersebar baik di Kota Bangalon, maupun di pedesaan, yang memang belum terjangkau pipa PDAM.