Sangatta. Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan di wilayah Kutai Timur, telah berakhir. Ribuan permasalahan dan usulan diajukan pemerintahan desa dan kecamatan.
Tidak terkecuali di Kecamatan Sandaran. Kecamatan yang berada di sebuah pulau di pesisir Kutim ini memiliki segudang usulan pembangunan pada kegiatan Musrenbang kecamatan. Diantaranya, usulan pembangunan infrastruktur jalan, penyediaan air bersih dan listrik.
Anggota DPRD Kutim, Kamsiah Rahman menuturkan jika aspirasi masyarakat di Kecamatan Sandaran lebih pada permintaan untuk pemenuhan kebutuhan jalan, air bersih dan listrik. Untuk infrastruktur jalan, masyarakat meminta dibangunkan, terutama akses antara Sandaran menuju Manubar dan Tanjung Mangkaliat. Belum lagi jalan antar desa dan jalan kampung.
Lanjut politisi Partai Nasional Demokrat (Nasdem), untuk kebutuhan listrik terutama untuk penerangan pemukiman masyarakat, tentu masih sangat dibutuhkan. Terlebih hingga kini PLN belum bisa menjangkau pulau Sandaran. Masyarakat di desa-desa sebagian besar masih menggunakan mesin listrik desa yang kapasitasnya kecil. Sehingga tidak bisa semua warga terpenuhi pasokan listrik. Meski demikian, ada juga masyarakat yang menggunakan listrik bertenaga surya secara komunal.
Terkait kebutuhan air bersih, Kamsiah mengakui meski sudah ada PDAM, namun kapasitasnya belum mampu mencakup masyarakat Sandaran secara keseluruhan. Belum lagi saat musim kemarau tiba, permasalahan kecilnya debit air pada intake PDAM Sandaran selalu menjadi keluhan. Sehingga diperlukan penyediaan sarana air bersih alternatif, untuk mengatasi masalah air bersih di Kecamatan Sandaran, secara keseluruhan.