DBON Disosialisasikan di Kutim

 

Sangatta – Dalam rangka implementasi Perpres No. 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Disporapar) menggelar sosialisasi program Desain Besar Olahraga Nasional, di Ruang Meranti Kantor Bupati Kutim, Senin (7/8/2023).

DBON ini merupakan program Pembangunan Olahraga Jangka Panjang 2021-2045 yang mencakup : olahraga pendidikan, olahraga masyarakat dan olahraga prestasi. Salah satu target dari DBON yakni Indonesia mampu meraih prestasi terbaik di Olimpiade 2044 mendatang.

Dalam kesempatan itu, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman menuturkan meskipun DBON masih belum banyak dikenal di masyarakat, namun secara formal Surat Keputusannya sudah ada. Meskipun baru hari ini disosiliasikan.

“Diharapkan dengan sosialisasi ini ada interaktif antara pengurus provinsi dengan Kabupaten. Sebab hari ini ada Kadispora, KONI, Cabor. Setau saya, DBON ini desain olahraga yang sangat luar biasa. Karena memikirkan mulai industrinya, dari pembinaan anak  usia dini, pembinaan, manfaat yang lebih besar dari olahraga ini. Sehingga targetnya Indonsesia emas tahun 2045. Untuk itu pula kita adakah berbagai kejuaraan di Kutim seperti piala bupati, baik bola, buluhtangkis dan berbagai kejuaraan lainnya. Bahkan panjat tebing, pancing. Ini dilakukan karena IKN tahun depan sudah kerja di Kaltim. Dengan harapan, jika IKN sudah operasi, mereka akan mengetahui jika berbagai kejuaraan ini ada di Kaltim. Mudah-mudahan ini berlanjut, karena jika orang Jawa datang ke Kaltim nantinya, tentu mereka akan datang ke pusat. Dimana olahraganya, ada di Kutim,” katanya.

Disebutkan, sebagai organisasi baru, untuk DBON pusat dibawahi langsung wakil presiden, di Provinsi dibawah Gubernur, sementara di Kabupaten dibawahi langsung Bupati. “di Kutim belum ada kepengurusannya,  namun ini tugas Dispora yang masuk ke sana, termasuk Disdik,” jelasnya

Sebelumnya, pengurus DBON Kaltim Timur Luri Laksono mengatakan dalam sambutannya, pembinaan olahraga yang dilakukan DBON, itu yang masuk ring dua dan tiga yakni usia 9-13 tahun- 13 -17 tahun. Sementara ring satu, yang sudah berprestasi, sudah dewasa itu tugas KONI.

Dikatakan, Kaltim merupakan provinsi pertama yang membentuk kepengurusan DBON. Diharapkan, di kabupatan kota juga segera terbentuk. “Kaltim sangat berkepentingan terhadap DBON, karena olahraga adalah salah satu indikasi keberhasilan pembangunan, sehingga pembinaan dan pengembangan olahraga serta menemukan bibit-bibit atlet muda yang andal dan berprestasi. Apalagi, masing-masing kabupaten kota termasuk kutim punya cabor andalan masing-masing, seperti dari kutim banyak menghasilkan adlet berprestasi dari menembah, bela diri dan lain sebagainya,” Terangnya (*/KE)

 

Berita Terbaru