5 Perusahaan Berminat Investasi di KEK MBTK

KALIORANG – Dalam kunjungan kerja Wagub Kaltim Hadi Mulyadi dihari kedua meninjau Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK), sempat digelar rapat di kantor KEK MBTK, Selasa (23/4/2019).

Rapat dipimpin Wagub didampingi Wabup Kutim Kasmidi Bulang yang hadir mewakili Bupati Kutim. Rapat difokuskan pada pembahasan kendala-kendala dan keberhasilan yang sudah diperoleh sesudah diresmikannya KEK MBTK oleh Presiden RI Joko Widodo beberapa waktu lalu.

Direktur Perusda Melati Bhakti Satya (MBS) Agus Dwitarto menyampaikan salah satu kendala yang dihadapi pihaknya adalah kubutuhan listrik yang masih kurang sekitar 60 megawatt (MW). Dari kebutuhan total untuk industri sebesar 90 MW. Saat ini katanya, baru tersedia 30 MW. Sementara ini, solusi yang diberikan oleh Pemprov yakni berkoordinasi dengan PLN Sistem Jaringan Mahakam untuk menutupi kekurangan tersebut. Selanjutnya dia menerangkan kepada Wagub dan Wabup bahwa saat ini sudah ada lima perusahaan yang bekerjasama untuk investasi di KEK MBTK.

“Komitmen invenstasi kerja sama dari badan usaha milik daerah provinsi ataupun kabupaten ada 5 perusahaan. Yakni PT Tech Oil International, PT Banda Alam Raya, PT Serius Alfa Telkom, PT Kaltim Kilang Continental dan PT Anugrah Energitama,” sebutnya.

Pada tahap awal, perusahaan-perusahaan ini sudah melakukan peninjauan lapangan. Tapi pada prinsipnya perusahaan dimaksud antusias dan serius melakukan investasi di KEK MBTK. Agus menambahkan bahwa pihaknya sudah bermitra dan memiliki kontrak dengan PT Bima selama 25 tahun, Papua Nugini selama 40 tahun, PT Pertamina dan PT Petrokimia Grup. Sehingga nantinya CPO yang dihasilkan oleh KEK MBTK bakal terbeli habis oleh perusahaan dimaksud.

Wagub Hadi Mulyadi menanggapi penjelasan tersebut mengatakan mendukung sepunuhnya hal-hal baik terkait invenstasi di KEK MBTK. Namun, untuk mendukung peluang dimaksud potensi perkebunan yang ada harus terus ditingkatkan. Melibatkan perusahaan-perusahaan yang ada di Kutim.

“Saya juga pastikan apabila sudah beroperasi tidak ada tidurnya (kegiatan berjalan terus). Mari kita rancang bersama apa aja potensi itu dari sekarang. Harapan kedepannya kita dapat menampung hasil olahan dari Pulau Sulawesi juga,” harapnya.

Wagub memastikan dengan adanya KEK MBTK, Kutim dan Kaltim umumnya bakal merasakan banyak manfaat secara ekonomi. Terutama untuk kesejahteraan masyarakat.

Sementara itu Wabup Kasmidi Bulang berpendapat bahwa walaupun sudah diresmikan, dia mengakui kalau KEK MBTK belum sepenuhnya siap. Maka dari itu dia mengajak semua pihak untuk menyempurnakan KEK MBTK agar bisa beroperasi maksimal. Dia berharap kucuran dana APBN terus ada, sebab jika hanya mengandalkan APBD maka tidak akan cukup.

“Pada prinsipnya tidak ada masalah, kita (Pemkab Kutim) sudah berkoordinasi pada masyarakat. Intinya kita duduk bersama, kita putuskan bersama, mereka siap. Diluar itu, masalah lainnya seperti staf yang berkaitan dengan kegiatan KEK MBTK diminta segera berkantor (di Maloy), jika tidak kami siap surati kembali karena saya liat belum semuanya hadir,” tegasnya. (hms7/*)

Posting Terkait

Berita Terbaru

Berita Terbaru