Sangatta…Anggota DPRD Kutim dari Partai PKPI, Bahruddin, mengaku tetap reses, meskipun tak lagi jadi calon anggota DPRD Kutim. “Saya tak lagi caleg, tapi saya tetap reses. Sebab ini kewajiban dari DPRD. DPRD, diwajibkan jaring aspirasi masyarakat,” katanya.
Untuk reses pertama tahun ini, Bahruddin mengaku melakukan di tiga titik, sesuai dengan aturan. Dia pun tetap melakukan, sesuai dengan aturan, sebab toh dananya juga dari anggaran DPRD. “Kita ikut aturan saja. Kita tampung aspirasi masyarakat, untuk diusulkan untuk pembangunan 2020 ,” katanya.
Diakui, dari tiga titik dimana dia laksanakan reses, yang paling menarik serta diharapkan akan masuk program tahun 2020, adalah di Jalan Begalon. Di sana, masyarakat menginginkan dibuatkan sumur bor. Sebab di sana, belum ada PDAM.
“kalau saya hitung, ada sekitar 50 titik, yang harus dibangun sumur bor, sesuai dengan permintaan warga. Tapi, mungkin itu akan sulit diwujudkan, karena itu, saya berharap, tahun depan, minimal dibangun lima titik sumur bor. Tapi, kalau memang bisa semuanya, maka syukur saja, karena itu demi masyarakat di sana,” katanya.
Diakui, perlunya membangun sumur bor karena di sana, masyarakat ternyata masih mengandalkan air kali, atau air hujan yang ditampung. Kemudian, mereka yang berada di pinggir jalan, bisa beli air tendon, namun harganya mahal. Karena itu, jalan satu-satunya yang bisa dilakukan untuk membantu mereka agar bisa menggunakan air bersih adalah dengan sumur bor.