400 PPPK Kutai Timur Resmi Dilantik, Ardiansyah Tegaskan PPPK Harus Berkontribusi Nyata untuk Masyarakat

SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) secara resmi melantik dan mengambil sumpah/janji 400 Aparatur Sipil Negara (ASN) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Ruang Akasia Gedung Serba Guna (GSG) Bukit Pelangi, Jumat (10/10/2025). Pelantikan ini dipimpin langsung oleh Bupati Kutim H. Ardiansyah Sulaiman, yang dalam sambutannya menekankan agar para PPPK wajib memberikan kontribusi nyata dalam pelayanan publik.

Pelantikan ini menandai penyerahan Surat Keputusan (SK) pengangkatan dan penandatanganan perjanjian kerja bagi PPPK Jabatan Fungsional Guru, Tenaga Teknis, dan Tenaga Kesehatan Tahap 2 Formasi Tahun 2024. Turut hadir dalam acara ini Wakil Bupati Kutim H. Mahyunadi, Ketua DPRD Kutim Jimmi, serta jajaran Forkopimda dan Kepala BKPSDM Kutim, Misliansyah.

Kepala BKPSDM Kutim, Misliansyah, dalam laporannya menyebut bahwa pengangkatan PPPK ini adalah bagian dari komitmen Bupati untuk menuntaskan penataan Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D). Sejak 2021 hingga 2024, Pemkab Kutim telah menuntaskan proses seleksi dan pengangkatan sebanyak 7.394 orang.

“Pengambilan sumpah/janji PPPK kali ini diikuti total 400 orang, termasuk dari kelulusan tahap sebelumnya yang belum sempat dilantik. Ini adalah langkah strategis dalam memperkuat struktur ASN Kutim demi mewujudkan visi Kutim Tangguh, Mandiri, dan Berdaya Saing,” jelas Misliansyah.

Bupati Kutim H. Ardiansyah Sulaiman menyampaikan selamat kepada seluruh PPPK yang baru dilantik. Ia menegaskan bahwa jabatan ASN adalah amanah dan kepercayaan yang harus dijaga dengan baik.

“Saudara-saudara adalah orang yang terpilih. Patuhi dan ikuti segala peraturan yang ada dalam perjanjian kerja, tumbuhkan disiplin dan etos kerja tinggi, serta laksanakan tugas pokok dan fungsi dengan sebaik-baiknya,” tegas Ardiansyah.

Bupati secara khusus mengingatkan para PPPK untuk menjadikan nilai dasar BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) sebagai pedoman kerja.

“Bekerjalah dengan semangat, cerdas, dan melayani dengan sepenuh hati. Pengabdian ASN harus diwujudkan melalui produktivitas, mentalitas positif, serta pelayanan yang berorientasi pada masyarakat,” pungkasnya.

Ardiansyah juga mewanti-wanti agar para ASN baru menghindari segala bentuk penyimpangan yang dapat mencoreng nama baik instansi dan berkontribusi nyata dalam mewujudkan pelayanan publik yang semakin baik di Kutim.

 

Tutup