Sangatta…Strategi pola pengelolaan keuangan dan anggaran Pemerintah Kutai Timur tahun ini dipastikan mampu mengeluarkan Pemkab Kutim dari permasalahan keuangan yang saat ini tengah dihadapi. Bahkan jika strategi pengelolaan keuangan ini dijalankan secara benar dan sesuai dengan perencanaan, maka diprediksi kondisi keuangan dan APBD Kutim di tahun 2020 mendatang akan sehat. Demikian diungkapkan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kutai Timur, Edward Azran.
Menurut Edwar Azran Pemerintah Kutim di bawah kepemimpinan Bupati Ismunandar saat ini tengah menjalankan stategi kebijakan dan pengelolaan keuangan daerah, agar bisa menyelesaikan sejumlah permasalahan keuangan yang kini dihadapi Pemkab Kutim akibat terpaan badai defisit. Sejumlah hal prioritas yang menjadi hajat hidup orang banyak dan sangat mendasar kini sedang dituntaskan secara bertahap.
Mulai dari gaji dan insentif Pegawai Negeri Sipil dan Tenaga Kerja Kontrak Daerah yang harus teranggarkan hingga akhir tahun nanti, serta penyelesaian sejumlah hutang Pemkab Kutim kepada pihak ketiga atau kontraktor, yang memang menjadi konsentrasi khusus dan komitmen Pemkab Kutim.
Lanjut Edward, hingga saat ini dirinya optimis jika upaya yang sedang dilakukan Pemkab Kutim akan membuahkan hasil baik dan sesuai target yang diharapkan. Bahkan jika berjalan sesuai perencanaan yang ada, maka dirinya sangat yakin jika pada tahun 2020 mendatang kondisi keuangan dan APBD Kutim akan stabil bahkan sehat. Hal ini disebabkan beban dan tanggung jawab semua permasalahan keuangan, sudah teratasi dan terselesaikan, baik melalui APBD Kutim 2019 murni maupun melalui APBD Perubahan 2019.
Terlebih hutang Pemkab Kutim terus mengalami penurunan dan pengurangan setiap tahunnya. Pada tahun 2016 silam, Pemkab Kutim memiliki hutang mencapai Rp 1,5 Triliun, namun bisa ditutupi dari pendapatan daerah lainnya hingga menjadi Rp 800 Miliar. Bahkan saat ini nilai hutang Pemkab Kutim tersisa hanya Rp 311 Miliar, yang diyakini akan terselesaikan pada akhir tahun ini.