Sangatta. Janji pemerintah pusat untuk memberikan bantuan sapi jenis Brahman Cross di tahun 2018 lalu, ternyata hingga kini tidak kunjung terealisasi. Padahal, sejumlah kelompok tani sapi yang ada di beberapa Kecamatan di Kutim jauh-jauh hari telah menyiapkan kandang untuk menampung dan mengembangbiakkan sapi-sapi bantuan pusat tersebut. Karenanya, Dinas Pertanian dan Peternakan Kutai Timur tahun ini kembali menagih janji pemerintah pusat, terkait realisasi bantuan ternak sapi tersebut.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kutim, Sugiono saat dikonformasi mengatakan jika pihaknya tidak bosan-bosannya menagih dan mengupayakan agar bantuan ternak sapi Brahman Cross yang sudah dijanjikan pusat di tahun lalu, bisa direalisasikan tahun ini. Pada tahun lalu, Direktorat Jenderal Peternakan sudah menjanjikan akan memberikan bantuan sapi Brahman Cross sebanyak 207 ekor. Namun akibat gagal realisasi, maka kini ada sebanyak 35 kandang sapi milik kelompok tani Kutim yang seharusnya mendapatkan bantuan, hingga kini masih kosong.
Lanjut Sugiono, pihaknya tidak henti-hentinya mengupayakan agar bantuan Ditjen Peternakan bisa kembali direalisasikan tahun ini melalui Dinas Peternakan Provinsi Kaltim. Tidak hanya itu, pihaknya juga tetap mengusahakan ada bantuan sapi bagi petani sapi Kutim, baik melalui bantuan yang bersumber dari APBN pusat maupun APBD Provinsi Kaltim.
Untuk diketahui, Ditjen Peternakan Kutim sejak tahun 2015 lalu sudah menjanjikan akan memberikan bantuan sapi jenis Brahman Cross asal Australia bagi kelompok tani sapi di Kutim, dengan jumlah 1.500 ekor sapi. Namun syarat yang diberikan agar kelompok petani sapi bisa mendapatkan bantuan sapi, harus terlebih dahulu menyiapkan kandang sapi berstandar dengan nilai kandang mencapai Rp 100 juta per kandang. Akan tetapi janji ini tidak direalisasikan dan berakibat salah seorang peternak sapi Kutim asal Muara Wahau nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri, akibat terbelit hutang untuk membiayaai pembuatan kandang sapi.