Sangatta. Minimnya ketersediaan stok bahan kebutuhan pokok atau Sembako, seperti beras, gula pasir, dan minyak goreng terutama pada saat puasa ramadhan hingga menjelang hari raya, memang kerap menjadi permasalahan, hampir di semua daerah di Indonesia. Akibat adanya kelangkaan sembako, menyebabkan tingginya harga jual di pasaran. Untuk mengatasi permasalahan ketersedian sembako khususnya di wilayah Kutai Timur, Pemerintah Kutim berencana melakukan perjanjian kerjasama atau MoU (Memorandum of Understanding) dengan Perum Badan Urusan Logistik (BULOG) Divre Kaltim. Demikian diungkapkan Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutim, Ahmad Zaini.
Dikatakan, upaya Mou atau kerjasama yang dilakukan Pemkab Kutim dengan Bulog Samarinda ini memang dikhususkan untuk mengantisipasi terjadinya kekosongan stok bahan pokok, khususnya di wilayah Kutim. Ada lima bahan pokok yang akan mendapat support khusus dari Bulog Samarinda, diantaranya beras premium dan medium, gula pasir, minyak goreng dan daging.
Lanjut Zaini, nantinya semua bahan-bahan sembako ini akan distok oleh bulog dan disimpan di gudang penyimpanan yang berada di Pasar Induk Sangatta. Kemungkinan untuk gudang penyimpanan, akan menggunakan beberapa kios yang memang sudah dimiliki oleh Pasar Induk Sangatta. Sehingga para pedangan bisa langsung membeli bahan-bahan ini tanpa harus ke Samarinda, namun cukup di Pasar Induk Sangatta saja. Selain pedagang, masyarakat juga bisa melakukan transaksi jual beli bahan pokok langsung dari gudang Bulog tersebut.
Lebih jauh dikatakan Zaini, hingga saat ini terpantau kondisi harga dan stok sembako di wilayah Kutim aman dan harga sudah mulai normal. Hanya saja ada beberapa kecamatan yang memang terpantau masih tinggi harga bawang putih dan bawang merah. Seperti di Kecamatan Karangan dan Sandaran.