Sangatta. Tidak ingin terus berada di posisi terendah seIndonesia dalam persentase tingkat partisipasi pemilih pada Pemilihan Umum (Pemilu), pemerintah Kutai Timur kali ini bertekat menaikkan tingkat persentase partisipasi masyarakat pada pelaksanaan Pemilu Presiden dan Legislatif, pada 17 April 2019 mendatang.
Salah satu upaya mendongkrak angka partisipasi masyarakat, adalah dengan melakukan inspeksi mendadak (Sidak) kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Honorer di lingkungan Pemkab Kutim, sehari jelang pencoblosan pemilu serempak nanti. Hal ini diungkapkan langsung Wakil Bupati Kutai Timur, Kasmidi Bulang.
Dikatakan, Pemkab Kutim akan melakukan sidak kepada seluruh OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Kutim sehari jelang pencoblosan pada Pemilu serempak yang akan dilaksanakan pertengahan bulan ini. Rencana sidak ini memang sengaja dipublis terlebih dahulu, agar saat dilaksanakan sidak, tidak ada PNS maupun tenaga honorer Kutim yang pulang kampung atau bahkan memilih untuk tidak menyalurkan hak suaranya alias Golput (Golongan Putih).
Lanjut Kasmidi, keikutsertaan PNS dan Honorer di lingkungan Pemkab Kutim dalam mensukseskan Pemilu serentak Presiden dan Legislatif kali ini, dianggap sangatlah penting. Sebab, dari data tingkat partisipasi masyarakat pada Pemilihan Presiden (Pilpres) di tahun 2014 lalu, Kutai Timur merupakan kabupaten yang berada di peringkat terbawah seIndonesia dalam partisipasi masyarakat. Sehingga pada Pemilu serentak tahun ini, Pemkab Kutim berharap ada perubahan nilai partisipasi masyarakat. Sehingga Kutim tidak lagi berada di posisi terbawah dalam partisipasi masyarakatnya.