Sangatta…Kepala badan Perencanaan pembangunan daerah atau Bappeda Kutim Edward Azran mengakui infrastruktur jalan di Kutim masih dinilai sangat kurang, jika dibanding dengan luas wilayah kutim. Hal ini disebabkan lantaran selama ini tidak ada kefokusan Pemerintah untuk membangun infrastruktur jalan.
Untuk itu, menurut Edwar Azran ke depan, pemerintah akan terus berusaha untuk melakukan perbaikan jalan, dengan menekankan pembangunan jalan sebagai skala prioritas, yang di fokuskan kepada pembangunan jalan Desa yang menjadi tanggung jawab Kabupaten.
“Jalan di Kutim ini masih sangat minim, dibanding dengan luas wilayah Kutim. Ini bisa dilihat, saat kunjungan ke kecamatan, jalan masih banyak yang rusak. ini mungkin karena ada kesalahan penentuan skala prioritas pembangunan selama ini. Karena itu, ke depan, masalah ini akan dibenahi bertahap, dengan fokus di desa-desa,” katanya.
Untuk menutupi ketertinggalan di desa selama ini, pihaknya mulai tahun depan akan memberikan dana Rp1 miliar per desa, sebagai dana jaring pengaman untuk membangun apa saja, yang memang mereka butuhkan. Desa merdeka dalam mengalokasikan dana itu, sesuai dengan kebutuhan mereka. “Mau bangun apa saja, silakan, asal memang untuk kebutuhan masyarakat. Pemkab hanya menyiapkan regulasinya,” katanya.
Edwar mengatakan, pembangunan infrastruktur jalan fokus di desa, karena jalan antar ecamatan untuk sementara dianggap masih bisa digunakan. Sebab, meskipun hanya setengah jadi, namun masih bisa dilalui. Karena itu, ke depan, pembangunan jalan akan difokuskan, dengan harapan bisa memilik jalan yang baik, tidak semuanya hanya jalan setengah jadi.
“Jadi kita akan fokus pada lokasi tertentu, asalkan baik. Jangan semuanya dikerjakan tapi setengah jadi. Kalau cara ini yang digunakan, kapan Kutim punya jalan yang baik. Seharusnya, pekerjaan dilakukan fokus pada skala prioritas, meskipun berangsur, namun lambat laun akan punya jalan yang baik.
“Ibaratkan punya anak lima. Kalau semua dibiayai, kapan punya rumah. Tapi, harus fokus satu-satu, buat rumah, dalam jangka waktu tertentu, semua punya rumah,” katanya.