oleh

DPRD Kutim Butuh Ruang Kerja Baru

SANGATTA. DPRD Kutim yang kini bertambah jadi 40 orang sejak pemilihan legislatif lalu, butuh ruangan kerja tambahan. Hanya saja, karena moratorium pembangunan gedung, yang dilakukan sejak 2015, sehingga pembangunan gedung baru batal dilakukan, meskipun perencanaannya telah dilakukan. Demikian dikatakan Sekertaris Dewan (Sekwan) Kutim, Suroto.

“Idealnya,  DPRD ini  ada ruang baru kerja baru. Sebab saat ini,  dalam satu ruang kerja, masih ada  rata-rata 2 orang dewan. Padahal, idelanya, satu ruangan, satu dewan. Karena ini untuk pelayanan konstituen,” katanya.

Diakui, mungkin kalau  kalau satu ruangan  dwannya masih dari satu partai, masih ndak masalah. Namun kalau satu ruangan, lalu beda partai, ini akan jadi  kurang elok.  Namun,  ini terjadi di Kutim, dimana ada satu ruangan diisi  dua anggota Dewan,  dimana ada satu ruangan  diisi dari dewan berlainan partai, meskipun satu fraksi.

Karena itu, ke depan, rencana pembangunan itu mungkin akan tetap direalisasikan, jika  kondisi keuangan memang sudah stabil.  Namun, untuk sekarang, itu memang belum dimungkinkan, karena keuangan defisit, akibat  dana kurang salur dari pusat,  tidak ditransfer akhir tahun sehingga Kutim banyak utang.

“kami berharap, kedepan  keuangan stabil kembali agar  pembangunan gedung DPRD kutim, direalisasikan,” katanya.

Terkait dengan kebutuhan rangan yang dibutuhkan, Suroto mengatakan, karena jumlah dewan ada 40 orang, maka minimal butuh rungan 40. Karena itu, tambahan ruangan yang dibutuhkan, 40 kurang dengan  ruangan kerja ayang ada sekarang,  yang masih diisi 2 orang DPRD.

“yang menempati ruang  satu ruang kerja saat ini kan  baru unsur pimpinan. Jadi masih cukup banyak ruang kerja yang dibutuhkan,” katanya.

Terkait dengan lokasi pembangunan nantinya, Suroto mengatakan ada beberapa pilihan. Termasuk, mungkin bisa disabung ke samping sebelah timur, atau di belakang gedung yang ada.  Meskipun untuk  lokasi belakang, mungkin akan riskan karena di lokasi itu, ada beberapa fasilitas lainnya yang mungin akan terganggu, seperti jalur kabel, jalur PDAM dan bebarapa fasilutas lainya. Hanya,  tentu, yang akan menentukan lokasi penegembangan gedung tentu dari pihak konsultan.  Hanya jika melihak kondiri  yang ada, maka yang paling  baik untuk pengembangan adalah sebelah timur, karena tidak ada fasilitas lainnya, yang akan terganggu.

Berita Terbaru