Sangatta…Sejumlah permasalahan masih membayangi Perusahaan Daerah Kutai Timur Investama atatu KTI, milik Pemerintah Kutai Timur. Mulai belum selesainya proses likuidasi dan audit khusus terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Gas Batubara Kabo Jaya, hingga menumpuknya sejumlah hutang KTI terhadap rekanan dan pajak. Karenanya, Pemkab Kutim dan Perusda KTI memastikan akan melakukan penjualan terhadap sebagian aset KTI, termasuk PLTGB Kabo Jaya. Demikian diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kutai Timur, Irawansyah yang juga menjabat selaku Komisaris Perusda KTI, saat ditemui di ruang kerjanya.
Menurunya, upaya penyehatan perusda KTI terus dilakukan. Salah satunya dengan melakukan proses likuidasi dan audit terhadap KTI beserta aset-asetnya. Namun demikian, diakui Irawansyah jika hingga kini KTI belum memiliki dana. Selain itu rekening KTI yang saat ini masih dibekukan oleh Kejaksaan Agung, baru diajukan proses pembukaan blokirnya. Hal ini untuk memudahkan jika ada proses transaksi keuangan.
Lanjut Irawansyah, belum lagi sejumlah hutang perlu segera diselesaikan pihak KTI. Mulai dari hutang terhadap rekanan dan pegawai perusda, hingga hutang-hutang pajak, yang jumlah totalnya diperkirakan mencapai Rp 10 miliar. Untuk menyelesaikan sejumlah permasalahan yang ada, Pemkab Kutim dan KTI sudah sepakat akan segera melakukan penjualan terhadap sejumlah aset KTI yang memang tidakĀ bisa difungsikan lagi.
Salah satu aset yang dipastikan akan dijual, adalah PTLGB Kabo Jaya yang saat ini hanya menjadi besi tua. Namun penjualan PLTGB Kabo ini masih harus menunggu penyelesaian proses audit oleh lembaga auditor independen yang akan didampingi oleh BPKP (Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan).
Lebih jauh dikatakan Irawansyah, jika dihitung-hitung secara kasar, penjualan PLTGB Kabo kemungkinan bisa menembus nilai angka hingga Rp 50 miliar. Tentunya hal ini terjadi penyusutan dari nilai aset PTLGB Kabo sebelumnya, yang nilainya mencapai lebih dari Rp 100 miliar. Namun perhitungantersebut bukanlah hasil perhitungan resmi dari tim auditor. Dengan hasil penjualan besi tua PLTGB Kabo, selain mampu melunasi hutang-hutang yang ada, sisanya akan menjadi modal Perusda KTI untuk memulai usaha baru.