Yulianus : Senasib Kukar, Kutim Kaya Tapi  Defisit

Parlementaria192 Dilihat

Sangatta…Wakil Ketua DPRD Kutim Yulianus Palangiran mengakui jika nasib   Kutai Timur dan Kukar sebagai  Kabupaten Induk Kutim,  dalam dua tahun belakangan ini sama. Meskipun menyandang predikat sebagai daerah kaya, namun  sama-sama dilanda defisit  keuangan  yang sangat dalam, sehingga meninggalkan utang yang harus jadi beban selama dua tahun.

“Kukar kita kenal sebagai kabupaten terkaya di Indonesia. Kutim sebagai anak kandung Kukar, dengan potensi yang serupa, juga masuk  kabupaten kaya, namun   sejak tahun 2016,  hingga sekarang,  dilanda defisit,  karena program sudah telanjut dikerjakan, sementara dana bagi hasil untuk daerah, dipotong. Karena itu, Kutim masi menanggung utang hingga tahun ini ratusan miliar rupiah,” jelas Yulianus Palangiran saat menerima rombongan komisi IV DPRD Kukar dipimpin Wakil Ketua Komisi IV Buherah, di ruang Panel Kantor DPRD Kutim dua hari lalu.

Diakui, pada tahun 2016, anggaran dipotong Kemenkeu, hingga setengah. Akhirnya, pekerjaan yang telah dikerjakan, berutang ratusan miliar.  Masalah bertambah, pada tahun 2017, kembali dilakukan pemotongan anggaran, akibatnya  utang tidak terselesaikan.  “karena itu kami buat Perda CSR tahun 2017, untuk bisa mendorong dana CSR, digunakan untuk proyek infrastruktur,” katanya.

Sementara Buherah, mengakui jika hal sama dialami Kukar. Sebab anggaran  dipotong,  sementara beban untuk belanja pegawai saja, itu mencapai Rp2 triliun lebih. Karena itu, untuk anggaran pembangunan, menjadi sangat kecil. Apalagi, juga masih menyisahkan utang dari tahun-tahun sebelumnya, sehingga sulit untuk membuat program baru. “Karena itu, kami juga ingin memanfaatkan CSR, untuk membangun infrastruktur, seperti dilakukan di Kutim,” katanya. (ADV)