Hut Kutim, Bupati Sampaikan Kemajuan dan Gambaran Perkembangan Daerah

Parlementaria224 Dilihat

Sangatta….Mendengarkan pidato Bupati menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), sepertinya telah menjadi agenda tahunan dalam Sidang Paripurna Istimewa I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim.

Terlihat, seperti yang nampak pada ruang sidang kantor DPRD Kutim, beberapa waktu yang lalu (11/10). Bupati Kutim Ismunandar telah berpidato dihadapan para Anggota DPRD untuk menyampaikan progress perkembangan daerah yang dipimpinnya.

Dalam sidang Paripurna Istimewa kali ini, turut dihadiri pula oleh Wakil Bupati Kasmidi Bulang, Sekretaris Daerah Irawansyah, pimpinan FKPD, pimpinan bank dan perusahaan serta organisasi masarakat dan pemuda dan para Anggota DPRD Kutim sebanyak 21 orang.

Dalam pidatonya, Bupati Ismunandar mengatakan, dalam menghadapi masa-masa sulit dibidang keuangan daerah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim tetap optimis menghadapi tantangan tersebut. Berbagai cara pun telah dilakukan, seperti upaya meningkatkan efesiensi dalam budgeting, meningkatkan proses pengendalian pembangunan secara berkala.

Tidak sampai disitu, melalui kegiatan coffee morning, ia pun telah mengupayakan pendanaan alternate dari sumber-sumber lain seperti APBN, APBD Provinsi dan pinjaman daerah untuk meningkatkan kemampuan fiscal daerah, serta meningkatkan peran semua pemangku kepentingan dalam pembangunan daerah, termasuk di dalamnya adalah optimalisasi program Corporate Social Responsibility.

Di dalam kesempatan yang sama, Bupati Kutim juga menyampaikan beberapa kemajuan pelaksanaan pembangunan daerah Kutim selama di bawah masa kepemimpinannya. Antara lain, perkembangan ekonomi Kutim yang ditunjukan oleh laju pertumbuhan produk domestic regional bruto (PDRB), diketahui laju pertumbuhan PDRB tanpa migas dan batu bara tahun 2016 sebesar 1,14% meningkat menjadi 2.93% pada tahun 2017, sedangkan dengan migas dan batu bara sebesar (-1,07%) tahun 2016 meningkat menjadi 1,49% tahun2017.

“Pencapaian angka indeks pembangunan manusia (IPM) sebagai indicator komposit dari pembangunan sektor pendidikan kesehatan dan daya beli, meningkat dari 71,10% tahun 2016 menjadi 71,91 % pada tahun 2017, sedangkan indeks kedalaman kemiskinan, antara tahun 2016 dan 2017 mengalami penurunan dari angka 2,05% menjadi 1,26%,” ungkapnya.

“Indikator kesehatan masyarakat Kutai Timur dari 72,39 pada tahun 2016 menjadi 72,45 pada tahun 2017, untuk indicator pendidikan ditunjukan dengan angka rata-rata lama sekolah mengalami peningkatan darai 8,72 tahun 2016 menjadi 8,96 pada tahun 2017, dalam bidang pembangunan ifrastruktur terutama jalan, air bersih dan listrik terus mengalami peningkatan,” imbuhnya

Lebih jauh, Ismunandar menyampaikan pula bahwa pembangunan bidang pertanian dalam arti luas pada sub sektor tanaman pangan ditunjukan oleh produktivitas beberapa komuditas unggulan. Padi sawah tahun 2017 produktivitas 49.86 Kw/Ha meningkat menjadi 50,43 Kw/Ha gabah kering panen pada tahun 2018, untuk sub sektor perkebunan, produksi kelapa sawit tahun 2016 mencapai 5,08 juta ton dan pada tahun 2017 menjadi 5,87 juta ton.
“Jumlah fasilitas pasar yang terbangun hingga tahun 2016 sebanyak 3 unit, pada tahun 2017 dibangun 1 unit dan tahun 2018 dibangun 7 unit. Dengan demikian hingga tahun 2018 telah terbangun 11 unit pasar,” ucapnya.
“Indeks pembangunan desa, yang diukur berdasarkan 5 indikator dasar yaitu pelayanan dasar, kondisi infrastruktur, aksesbilitas/transportasi, pelayanan umum dan penyelenggaraan pemerintah. Desa berkembang tahun 2015 sebanyak 108 desa, tahun 2017 menjadi 119 desa. Untuk desa mandiri tahun 2015 sebanyak 4 desa, tahun 2017 menjadi 8 desa,” tambahnya. (*)

Berita Terbaru