Sangatta. Bupati Kutai Timur, Ismunandar menganggap wajar terkait aksi demo yang dilakukan Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D) Kutim, untuk menyampaikan aspirasinya. Namun sebagai orang tua, Ismu mengaku kecewa dan prihatin dengan sikap yang diambil para TK2D, dengan memilih melakukan demonstrasi dan bukan berdialog langsung dengan dirinya. Hal ini diungkapkan Ismunandar, pagi tadi, menanggapi aksi damai yang dilakukan ratusan TK2D Kutim, kemarin.
Menurut Ismunandar, sebagai warga negara memang memiliki hak untuk menyampaikan aspirasinya, tanpa dibatasi. Terlebih apa yang disampaikan para TK2D tersebut juga untuk memperjuangkan nasib dan kesejahteraan mereka.
Namun secara pribadi, Ismunandar yang menganggap dirinya sebagai orang tua atau ayah bagi seluruh TK2D Kutim, mengaku kecewa dengan langkah TK2D Kutim yang dipimpin Forum TK2D Kutim, karena lebih memilih untuk menggelar aksi demostrasi dari pada melakukan dialog langsung dengan dirinya.
Terlebih pintu ruang kerjanya selalu terbuka bagi siapapun, yang mau menyampaikan keluhan dan aspirasinya, termasuk TK2D Kutim. Jika ingin berdialog secara non formal, dirinya juga mengaku siap untuk melayani. Bahkan aksi demo yang dilakukan oleh buruh dan mahasiswa yang sering digelar di kantor Bupati Kutim yang merupakan orang-orang di luar sistem pemerintahan, selalu ditemuinya jika memang ada ditempat.
Sementara TK2D yang merupakan pegawai Pemkab Kutim sendiri, malah memilih melakukan aksi demo. Hal ini seakan mencerminkan adanya kebuntuan komunikasi antara pihak TK2D dengan dirinya.
Selain itu, terkait tuntutan TK2D yang disampaikan kemarin, menurut Ismunandar akan menjadi bahan pembelajaran dan pertimbangan. Terutama terkait tuntutan prioritas menerima TK2D Kutim dalam seleksi pemerimaan CPNS Kutim 2018.
Sedangkan tuntutan untuk menaikkan gaji TK2D sehingga setara dengan Upah Minimum Kabupaten (UMK) sebesar Rp 2,4 juta perbulan, Ismunandar mengatakan akan menghitung-hitung terlebih dahulu dan menyesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah yang ada.
Namun jika tuntutan peningkatan gaji tersebut benar-benar harus direalisasikan, maka tidak menutup kemungkinan akan dilakukan rasionalisasi terhadap jumlah TK2D Kutim saat ini yang jumlahnya sudah lebih dari 7.000 orang