Samarinda – Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) nomor urut 4, Rusmadi-Safaruddin, masih optimis unggul dalam perolehan suara Pilgub Kaltim.
Optimisme tersebut tampak dari paslon ini yang belum mau mengucapkan selamat kepada pasangan calon yang unggul dalam perolehan suara berdasarkan hitung cepat, Isran Noor- Hadi Mulyadi. Paslon yang diusung PDI Peruangan dan Hanura ini akan menunggu hasil suara resmi KPU Kaltim.
“Quick count (hitung cepat) itu kan belum bisa dijadikan dasar, nanti ada saatnya kita ucapkan selamat jika ada hasil resmi berdasarkan real count dari KPU,” ucap Cawagub Kaltim, Safaruddin, saat mendampingi Rusmadi dalam konferensi pers di Posko Pemenangan Rusmadi-Safaruddin, di Jalan Bhayangkara, Samarinda..
Bedasarkan final hitung cepat (quick count) LSI Denny JA, Rusmadi-Safaruddin menempati posisi kedua dengan perolehan 24,42 persen di bawah Isran Noor- Hadi Mulyadi dengan 31,33 persen.
Meski demikian, Cagub Rusmadi mengakui berdasarkan hitung cepat sejumlah lembaga survei menempatkan paslon nomor urut 3 Isran-Hadi memperoleh suara tertinggi di atas mereka. Hal itu belum membuat pasangan Rusmadi-Safaruddin yakin, karena belum ada perhitungan resmi dari KPU Kaltim.
“Perhitungan cepat dan perhitungan manual masih dilakukan oleh tim di PDI Perjuangan, kita masih menunggu itu. Termasuk perhitungan yang dilakukan oleh KPU Kaltim,” kata Rusmadi.
Ia menegaskan, masih optimistis akan memperoleh suara tertinggi dalam perhitungan manual nantinya. Sebab, lanjutnya, perhitungan manual inilah yang akan dijadikan pengesahan untuk menetapkan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim periode 2018-2023.
Rusmadi juga menyoroti, partisipasi pemilih dalam pemungutan suara. Ia mencermati, indikasi pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya atau golput dalam Pilkada Kaltim 2018 yang masih tinggi. Hal ini, kata dia, harus menjadi perhatian bersama dan menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan ke depan oleh KPU Kaltim.
“Banyak golput, mungkin karena hujan yang hampir merata. Kemungkinan kedua saat ini masih musim mudik lebaran, sehingga masih banyak warga Kaltim yang mengunjungi keluarga di luar Kaltim, namun hingga kini belum kembali ke Kaltim untuk menyalurkan hak pilihnya,” ujarnya.
Disinggung berdasarkan survei sebelumnya yang menempatkan paslon Rusmadi-Safaruddin menduduki posisi tertinggi dalam perolehan suara, Rusmadi pun mengaku merasa kecewa. Ia menduga ada faktor “x” yang telah merubah hasil di pemungutan suara.
“Mungkin ada tsunami politik sehingga perolehan suara berubah, tapi kami menghindari menuduh paslon tertentu yang menciptakan tsunami. Namun demikian, kami tetap menunggu hasil real count,” tandasnya. (*)