Sangatta. Bupati Kutai Timur, Ismunandar meminta agar Dinas Kesehatan Kutim bersama jajaran dan instansi kesehatan lainnya, melakukan sosialisasi bahaya penularan Virus Mers kepada masyarakat. Hal ini mengingat cukup banyak masyarakat Kutim, yang setiap minggu melakukan ibadah umrah ataupun perjalanan lainnya ke wilayah Timur Tengah. Belum lagi setiap tahunnya pasti ada ratusan masyarakat Kutim yang berangkat menunaikan ibadah haji.
Dikatakan Ismu, melalui kegiatan kontijensi yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Kutim bekerjasama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan, RSUD Kudungga Sangatta dan instansi berwenang terkait lainnya, bisa menghasilkan panduan dan Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam penanganan dan pencegahan Virus Mers yang memang asal penyebarannya dari wilayah Timur Tengah.
Lanjutnya, terutama bagi masyarakat Kutim yang menjadi jamaah Haji atau Umrah di tanah suci, agar bisa menjaga kesehatan dan tidak terlalu melakukan kontak fisik dengan jamaah yang berasal dari wilayah Timur Tengah. Demi menjaga kesehatan, sebaiknya tetap menggunakan masker selama menjalankan ibadah.
Selain itu, jika melihat atau menemui jamaah haji atau umrah yang berasal dari laur negeri dengan kondisi kesehatan tidak terlalu baik atau sakit, misalnya mengalami batuk atau flu, hendaknya tidak dilakukan kontak fisik atau lebih baik menghindar. Hal ini semata-mata sebagai upaya pencegahan dini agar tidak tertular penyakit yang membahayakan, seperti Mers. Terlebih, hingga saat ini Mers termasuk penyakit menular yang membahayakan dan bisa menyebabkan kematian bagi penderitanya, jika tidak ditangani secara tepat dan cepat.