Libatkan Pemuda dan Petani Lokal, Program Gizi Gratis di Kutim Bakal Pacu Ekonomi Daerah

SANGATTA – Program Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang diluncurkan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) tidak hanya berfokus pada pemenuhan gizi anak-anak sekolah, tetapi juga memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian lokal. Dengan mengutamakan pasokan bahan pangan dari petani dan kelompok pemuda setempat, program ini berhasil menciptakan perputaran ekonomi baru di daerah.

Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, dalam sambutannya saat peluncuran program, menegaskan bahwa SPPG dirancang sebagai inisiatif yang saling menguntungkan. “Jika bahan pangan diambil dari petani lokal, maka ekonomi daerah pun ikut bergerak,” ujarnya.

Keterlibatan aktif Komunitas Pemuda Kutim Hebat dalam menggarap lahan pertanian menjadi salah satu pilar utama keberhasilan program ini. Mereka berperan langsung dalam menyediakan bahan baku seperti sayuran dan hasil pertanian lainnya, yang kemudian diolah menjadi hidangan bergizi untuk para siswa.

Habibi, perwakilan dari komunitas tersebut, mengungkapkan rasa bangganya bisa berkontribusi. “Ini bukti bahwa pemuda Kutim bisa mandiri dan memberi kontribusi nyata bagi bangsa,” katanya. Menurutnya, program ini membuka peluang kerja baru dan memberdayakan generasi muda untuk berpartisipasi aktif dalam ketahanan pangan daerah.

Dengan target awal melayani 2.596 siswa dan rencana pengembangan hingga 40 SPPG di seluruh Kutim, program ini diproyeksikan akan meningkatkan permintaan terhadap produk pertanian lokal secara berkelanjutan. Langkah ini tidak hanya menjamin pasokan bahan makanan yang segar dan berkualitas, tetapi juga memberikan stabilitas pendapatan bagi petani dan pemuda yang terlibat.

Pemerintah Kutim berharap, sinergi antara program pemenuhan gizi dan pemberdayaan ekonomi lokal ini dapat menjadi model bagi daerah lain, menunjukkan bahwa sebuah inisiatif sosial bisa sekaligus menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi yang inklusif. (Caya/*)

 

Tutup