Sangatta – Luasnya wilayah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menuntut perhatian serius terhadap pembangunan infrastruktur, terutama jalan penghubung antarkecamatan. Anggota DPRD Kutim, Pandi Widiarto, menyoroti pentingnya penetapan target dan alokasi anggaran yang jelas dalam setiap periode pemerintahan untuk memastikan pembangunan infrastruktur berjalan optimal.
“Wilayah Kutim sangat luas. Pembangunan infrastruktur jalan membutuhkan anggaran yang besar. Meskipun semua APBD difokuskan untuk itu, tidak mungkin selesai dalam waktu dekat,” ungkap Pandi.
Ia mengapresiasi upaya masif yang telah dilakukan Dinas Perkim dan Dinas PU dalam pembangunan infrastruktur. Namun, ia juga menyadari bahwa masih banyak wilayah, terutama di pedalaman, yang minim akses jalan.
Oleh karena itu, Pandi menekankan pentingnya pembangunan bertahap dengan target yang terukur. “Misalnya, dalam berapa tahun harus bisa dicapai berapa persen. Alokasi anggaran harus diplotkan secara rutin dan kontinyu untuk mencapai target tersebut,” jelasnya.
Pandi menilai skema pembangunan multiyears (MY) yang saat ini dilakukan pemerintah sudah tepat. Namun, ia menyarankan agar proyek yang dikerjakan dengan skema MY memiliki skala yang besar dengan anggaran yang memadai agar target pembangunan dapat tercapai.
“Misalnya, karena anggaran kita besar, anggarkan saja misalnya Rp5 triliun dalam jangka waktu pekerjaan lima tahun, agar pekerjaan jalan itu tuntas. Dari sisi anggaran, juga sudah jelas ketersediaannya dalam waktu misalnya empat atau lima tahun,” pungkasnya.
Dengan adanya perencanaan yang matang dan alokasi anggaran yang tepat sasaran, diharapkan pembangunan infrastruktur jalan di Kutim dapat berjalan lebih efektif dan merata sehingga mampu mendukung pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. (Kiya/ADV)