Sangatta – Keberadaan sumber daya alam (SDA) yang melimpah di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) telah membawa berkah tersendiri bagi daerah ini, namun juga menjadi tantangan besar di masa depan.
Berkat pengelolaan sumber daya alam yang intensif, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kutim pun membengkak. Namun, kekhawatiran akan habisnya sumber daya alam ini mendorong pentingnya investasi pada sektor lain, terutama peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Mengutip pernyataan alm. Prof. Dr. Habibie, Faizal Rachman, anggota DPRD Kutim, menekankan pentingnya memanfaatkan kekayaan alam untuk meningkatkan kualitas SDM. “Ini tantangan bagi kita semua. SDA yang banyak seharusnya digunakan untuk meningkatkan sumber daya manusia,” ujarnya.
Menanggapi tantangan tersebut, pemerintah Kutim telah berupaya meningkatkan kualitas SDM, salah satunya dengan mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (Stiper) pada tahun 2001. Langkah ini diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang mampu mengelola sektor pertanian pasca tambang.
Namun, Faizal Rachman mengungkapkan keprihatinannya melihat rendahnya aspirasi lulusan SMA di daerahnya. “Ketika saya berinteraksi dengan anak-anak SMA, banyak di antara mereka yang tidak memiliki keterampilan spesifik dan cenderung memilih pekerjaan yang tidak sesuai dengan potensi mereka,” ujarnya.
Sebagai solusi, Faizal mengusulkan pembangunan lembaga pelatihan keterampilan di setiap kecamatan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing lulusan SMA dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif. (*/ADV)