Sangatta,- Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kutai Timur (Kutim) menggelar sosialisasi tentang penyusunan Grand Design Pembangunan Kependudukan (GDPK), pada Rabu (5/6/2024).Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para pemangku kepentingan tentang pentingnya GDPK dan untuk mendapatkan masukan dalam proses penyusunannya.
Acara ini dibuka langsung oleh Asisten 1 Sekkab Kutim Poniso Suryo Renggono. Dalam sambutannya Poniso Suryo Renggono menyampaikan bahwa setiap daerah baik provinsi maupun Kutim harus menyusun grand design pembangunan dan kependudukan yang didasarkan pada 5 pilar. Diantaranya pengendalian kuantitas penduduk, meningkatkan kualitas penduduk, pembangunan keluarga, penataan dan persebaran dan pengarahan mobilitas penduduk, penataan data dan informasi kependudukan serta administrasi kependudukan.
“Dengan menerapkan 5 pilar ini, GDPK Kutim diharapkan mampu mewujudkan pembangunan yang adil, merata, dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat Kutim,” Kata Poniso Suryo Renggono saat memberikan sambuatan dalam sosialisasi tentang penyusunan Grand Design Pembangunan Kependudukan
Untuk itu, GDPK Kutim membutuhkan komitmen dan kerjasama dari semua organisasi perangkat daerah yang mengikuti kegiatan ini diharapkan dapat berperan aktif dan berkontribusi dalam penyusunan GDPK untuk mencapai penduduk yang berkualitas.
“Grand design yang membangun kependudukan 5 pilar ini, untuk mewadahi komitmen dari seluruh pemangku kepemimpinan dalam melakukan upaya yang relevan dengan isu penduduk dalam pembangunan,” Ucapnya
Lebih lanjut, Poniso menegaskan bahwa, pentingnya internalisasi GDPK dalam perencanaan pembangunan di seluruh tingkatan dapat memberikan masukan dalam perencanaan pembangunan ini, mulai dari tingkat kabupaten hingga provinsi melalui internalisasi grand design kedalam rencana strategis dan rencana kerja instansi pemerintah.
“Sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan peningkatan kualitas pembangunan kependudukan dan kompetensi menjadi landasan pengamanan kependudukan yang terencana, sistematis dan berkesinambungan,” Jelasnya
Selain itu, Poniso yakin bahwa Proses perencanaan pembangunan memerlukan integrasi antara variabel demokrasi dan variabel demografi.
“Oleh karena itu, penyusunan grand design pembangunan dan kependudukan dalam rangka menyediakan kerangka dan panduan untuk mengintegrasikan berbagai variabel kependudukan kedalam berbagai proses pembangunan grand design.” Pungkasnya (Ky/ADV)