Sangatta – Dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 Tahun 2024, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) menyelenggarakan peluncuran pelayanan KB gratis serentak di seluruh Indonesia. Program ini menargetkan 1 juta akseptor baru untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kontrasepsi modern.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Achmad Junaidi mengatakan bahwa keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam pembangunan nilai-nilai agama, kemanusiaan, kebangsaan, keadilan sosial, dan nilai- nilai moral secara praktis akan berproses dan ditentukan oleh keluarga.
“Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) merupakan momentum untuk mengingatkan seluruh rakyat Indonesia, dan mengingatkan kita semua akan pentingnya keluarga sebagai sumber kekuatan untuk menjadi bangsa serta dapat menjadi daya ungkit keberhasilan program dan menjadi penguat komitmen bersama untuk percepatan penurunan Stunting,” Kata Achmad Junaidi
Penetapan HARGANAS merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah yang konsisten dalam upaya pembangunan sumber daya manusia yang berdaya saing melalui keluarga yang berkualitas. Hal ini sejalan dengan pembangunan berkelanjutan yang dilaksanakan di Indonesia yang merupakan transformasi progresif terhadap struktur sosial, ekonomi, politik dimana suatu proses pembangunan yang dilaksanakan dapat mengoptimalkan manfaat dari sumber daya alam serta sumber daya manusia yang dimiliki oleh suatu bangsa.
Salah satu upaya nyata dalam mewujudkan keluarga berkualitas adalah dengan melaksanakan program Keluarga Berencana (KB). Dalam rangka Harganas 2024, DP2KB Kutim menargetkan pelayanan KB kepada 2.328 akseptor, dengan 349 akseptor MKJP dan 1.979 akseptor non-MKJP.
“Pelayanan KB ini merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan kesehatan reproduksi, mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, dan mewujudkan keluarga yang berkualitas,” ujar
Junaidi. Lebih lanjut, Junaidi menjelaskan bahwa pelayanan KB sejuta akseptor merupakan kegiatan tahunan yang telah dilaksanakan sejak tahun 2021. “Pada tahun 2021, targetnya 1.530 akseptor dan tercapai 100 persen. Di tahun 2022, targetnya 2.670 akseptor dan tercapai 110,86 persen. Sedangkan di tahun 2023, targetnya 2.250 akseptor dan tercapai 118,7 persen,” paparnya.
Junaidi berharap dengan terselenggaranya pelayanan KB sejuta akseptor ini, dapat meningkatkan capaian peserta KB baru. Kemudian menjaga keberlangsungan pemakaian kontrasepsi dan pada akhirnya mewujudkan keluarga yang berkualitas dan bangsa yang berdaya. (*/ADV)