Sangatta. Pemerintah Kutai Timur saat ini mengakui sedang mempersiapkan kajian ilmiah terkait rencana melepas kedua lembaga pendidikan tinggi milik Pemkab Kutim, yakni Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Sangatta dan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIS) Sangatta, dari beban anggaran pemerintah Kutim. Pasalnya, selama ini Pemkab Kutim mengalokasikan anggaran dari APBD Kutim khusus untuk membiayai kedua sekolah tinggi tersebut hingga Rp 13 miliar per tahunnya. Hal ini disampaikan langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kutai Timur, Irawansyah.
Kepada wartawan, Irawansyah mengatakan jika tahun ini Pemkab Kutim akan membuat kajian ilmiah terkait pola dan mekanisme pengelolaan STAIS Sangatta dan STIPER Sangatta, dengan tidak lagi menggunakan APBD Kutim. Kajian ini sudah sesuai dengan arahan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dari hasil pemeriksaan dan pendampingan yang dilakukan BPK RI terhadap Pemkab Kutim. Hasil kajian nantinya akan diserahkan kepada Kementrian Riset, teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemen Ristekdikti) yang memang membawahi urusan perguruan tinggi, untuk nantinya dijadikan bahan dan petunjuk bagi Pemkab Kutim menindaklanjuti pengelolaan kedua perguruan tinggi milik Pemkab Kutim tersebut.
Selain itu, jika pada awal pendirian kedua sekolah tinggi oleh Pemkab Kutim tersebut, memang telah menjadi komitmen Pemkab Kutim untuk memberikan pembiayaan penuh. Mulai dari operasional bagi dosen dan staf, hingga proses perkuliahan mahasiswa. Karena selama tidak ada keputusan atau petunjuk dari pusat terkait pengeloannya, maka Pemkab wajib menjamin dan mastikan agar proses perkuliahan pada kedua sekolah tinggi tersebut tetap harus berjalan, meski menggunakan dana APBD Kutim.
Ditambahkan Irawansyah, dirinya berharap kajian ini bisa segera diselesaikan. Nantinya diharapkan, STAIS dan STIPER Sangatta bisa mandiri dalam mengelola dan membiayaai perguruan tinggi mereka sendiri, layaknya perguruan atau sekolah tinggi lainnya di Sangatta atau di Katim. Meskipun nantinya Pemkab Kutim tetap memberikan dukungan anggaran, namun mungkin tidak sebesar anggaran yang diberikan sekarang.