SANGATTA – Peran seorang ibu sangatlah menentukan sikap dan pola pikir anak, hal ini menuntut ibu untuk mengajarkan anaknya agar kelak ketika dewasa siap menghadapi perubahan zaman. Peran seorang ibu tersebut akan semakin terasa berat di era globalisasi saat ini. Hal ini membuat ibu menjelma menjadi seorang wonder women, karena seluruh tanggung jawab berada di pundak sang ibu. Misalnya mencari nafkah, mendidik anak, mengatasi masalah-masalah dalam keluarga.
Dari didikan tersebut dapat tercipta generasi muda harapan bangsa.
Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Timur (Kutim) bekerjasama dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kutim menngelar Program Parenting, mengusung tema “Mengelola Emosi Anak Diera Digital”. Kegiatan ini menghadirkan Dr Farida Wulandari, dari Bogor, yang memberikan materi bagaimana mengelola emosi anak mulai dari usia dini.
Sekretaris Kabupaten Kutim H Irawansyah saat membuka acara mewakili Bupati mengatakan acara ini sangat penting bagi para orang tua khususnya ibu-ibu. Era globalisasi menjadi tantangan bagi semua, terutama bagi ibu-ibu yang sehari-hari memiliki tugas banyak.
“Tugas ibu-ibu cukup berat, baik sebagai istri, sebagai ibu rumah tangga dan sebagai pendidik anak-anaknya. Oleh sebab itu, harus dibekali dengan ilmu pengetahuan,” terang Irawansyah.
Seskab menambahkan, di era digital ini cukup memprihatinkan. Karena anak-anak yang belum bisa berbicara pun sudah memegang handphone. Akibatnya banyak kasus telpon genggam disalah gunakan dan bisa merusak anak-anak sejak dini. Persoalan dimaksud menjadi tantangan bagi orang tua, agar bisa mendidik anak memanfaat teknologi dengan baik dan tidak merusak mental.
Sedangkan, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kutim Roma Malau menuturkan, saat ini dibutuhkan kerjasama antara suami dan istri dalam membimbing anak. Karena yang pertama dipelajari anak adalah lingkungan keluarga. Sedianya, rumah menjadi surga bagi anak-anak.
“Kegiatan ini merupakan pendidikan dasar buat ibu-ibu. Khususnya ibu-ibu sabagai karyawan atau bekerja maupun tidak. Seyogyanya rumah adalah surga buat keluarga dan juga anak-anak. Ketika anak-anak kita antarkan ke sekolah, contoh yang dilihat pratama adalah orang tuanya,” terang Roma dihadapan ratusan peserta yang semuanya adalah ibu-ibu. (hms15/*)