Sangatta…Lantaran belum adanya kejelasan terkait progres pembangunan bandara sangkima dan pelabuhan kenyamukan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir dimasa kepemimpinannya bersama Bupati Kutim Ismunandar. Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang meminta dinas Perhubungan Kutim untuk memperjelas, bandara mana yang bisa segera di gunakan.
Pasalnya, setelah tiga tahun memimpin Kutai Timur (Kutim), Bupati Ismunandar dan Wakilnya Kasmidi Bulang belum juga bisa mewujudkan janji untuk membangun bandara dan menuntaskan Pembangunan Pelabuhan Kenyamukan. Demikian diakui Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang, dalam coffee morning yang dia pimpin bersama dengan Sekertaris Kabupeten (Sekkab Kutim ) Irawansyah .
“Pembangunan bandara dan pembangunan pelabuhan kenyamukan ini janji kampanye kami. Ini sudah tiga tahun, ternyata atidak ada sama sekali perkembangan. Karena itu, kepada pejabat yang tidak sanggup melaksanakan tugas, mewujudkan visi misi bupati dan wakil bupati, sebaiknya mundur saja. Masih banyak PR kita yang harus kita tuntaskan,” katanya, usai mendengar paparan dari Sekertaris Dinas perhubungan, Teguh Budi Santoso .
Dimana dalam presentasinya, Teguh menyatakan, untuk pelabuhan, perkembangan yang ada, khususnya kelanjutan pembangunan Causeway, baru ada perkembangan penyerahan aset dari Dirjen Perhubungan, ke Syahbandar. “Ini langka awal untuk pembangunan cause way,” katanya.
Namun, untuk membangun causeway, yang didanai APBN ini, maka syahbandar masih akan koordinasi dengan Pemkab, setelah ditu dilakukan penunjukan PPK , setelah itu dilakukan lelang pekerjaan.
Sementara untuk bandara Sangkima, Teguh menceritakan kronologi. Menurutnya, tahun 2011, ada pra FS, yang merujuk lokasi simpang Perdau. Sementara 2014, ada FS, yang merujuk Bandara Sangkima. Setelah itu, dilanjutkan dengan master plan . Namun Master plan ini, belum ada persetujuan dari Kementerian Perhubungan.
“Jika merujuk FS Sangkima, maka ini sudah sesuai dengan RT-RW baik RT-RW kaltim, maupun RT RW Kutim sendiri, sebagai kawasan strategis nasional,” katanya.
Terkait dengan wacana pengembangan Bandara Tanjung Bara milik KPC, Teguh mengatakan dengan perubahan pra FS dan FS saja, itu ada teguran. Karena itu, lebih fokus pada Sangkima.
Karena tidak ada perkembangan, untuk itu, Wakil Bupati meminta agar dibentuk tim, untuk melakukan kajian, mana yang lebih cepat, apakah membangun bandara Sangkima, atau melebarkan bandara Tanjung Bara, milik PT KPC.
Kepada wartawan, Kasmidi mengatakan, pihaknya ingin mempercepat pembangunan bandara, karena ini janji kampanye.”Selain itu, kita juga ingin punya bandara. Dengan punya bandara, maka mobilitas masyarakat akan lebih cepat,” katanya.