Tenaga Perawat Profesional Diminta Dikembalikan Ke RSUD Kudungga

Sangatta…Direktur Rumah Sakit Kudungga  dr Anik Istiyandari  meminta  perawat profesional sekitar 20 orang  sebagai persiapan  untuk mengikuti penilaian akreditasi awal tahun depan. Apalagi, RSUD Kudungga,  ingin naik status jadi  RSUD Paripurna.

“kami minta pada pemerintah agar mengembalikan sekitar 20 perawat profesional dari dinas kesehatan termasuk  klinik-klinik termasuk yang diklinik  korpri, untuk kembali ke RSUD Kudungga. Perlunya mereka kembali, untuk  mengisi kekurangan  perawat profesional  di RSUD Kudungga,” katanya.

Diakui, sebenarnya,  mereka yang dia minta merupakan mantan perawat RSUD Kudungga juga, yang mungkin karena merasa jenuh, telah bertahun-tahun kerja di sana, lalu  pindah ke dinas termasuk klinik-klinik. Ini hal biasa, karena perawat juga ingin suasana baru,  namun setelah beberapa tahun pindah, dimohon untuk kembali ke RSUD, yang memang membutuhkan perawat profesional.

“Kualifikasi perawat profesional diantaranya,  itu sudah punya STR, serta mengikuti pelatihan rutin.   Inilah  yang termasuk syarat dalam penilaian  status RSUD. Perawat profesional ini yang  saat ini kurang di RSUD,” katanya.

Beberapa waktu lalu,  Keluhan kurangnya perawat profesional di RSUD juga dilontarkan  dr Anik. Sebab menurutnya, pihaknya meminta perawat profesional, namun justru yang dipasok Badan Kepegawaian Pelatihan dan Pendidikan (BKPP) ke RSUD adalah bidan. Bahkan, menurutnya, jumlah bidan  di RSUD, sudah lebih dari kebutuhan. Termasuk tenaga adminitrasi, juga lebih,  karena itu,  dia meminta agar  tenaga adminitrasi, termasuk bidan dikurangi, sementara tenaga perawat profesional, dikembalikan ke RSUD.

Namun saat itu, Kepala Badan Kepegawaian Pelatihan dan Pendidikan (BKPP) Zainuddin Aspan mengatakan, pihaknya berupaya mencarikan tenaga yang dibutuhkan RSUD Kudungga. Hanya saja, untuk mendapatkan tenaga perawat yang siap pakai atau profesional dan terlatih bukan hal yang mudah. Karena, rata-rata yang mendaftar saat dilakukan penerimaan adalah lulusan baru dari sekolah keperawatan.

“Permintaan Dirut RSUD itu terlalu istimewa. Karena tidak mudah cari tenaga perawat yang siap pakai. Yang banyak itu lulusan baru. Itu pun ditolak oleh direksi RSUD,” jelas Zainuddin saat itu. (jn)