Sangatta…Kantor Desa Singa Gembara, Sangatta Utara, kini jadi sorotan , baik masyarakat maupun DPRD sendiri. Sebab kantor ini sudah sangat tidak layak, untuk dijadikan sebagai tempat pelayanan masyarakat, karena bangunannya sudah lapuk. Bahkan bulan September lalu, lantainya ambruk. Demikian dikatakan Anggota DPRD Kutim Yusuf T Silambik, pada Watawan.
“Saat saya reses di Desa Singa Gembara , masyarakat kembali mengusulkan agar kantor desa Singa Gembara ini segera dipindahkan, untuk dibangun baru. Masyarakat menganggap, bangunanya sudah tidak layak, karena sudah lapuk, sering kebanjiran,” katanya.
Dikatakan, masyarakat memang cukup kesal dengan kondisi ini, karena dia sendiri mendengar, setiap musrembang Desa, hingga musrebang Kecamatan, selalu diusulkan untuk dibangun, namun ternyata tidak pernah direalisasikan. Termasuk setiap kali DPRD reses, itu juga jadi usulan masyarakat, namun ternyata belum terealisasi.
“Jadi, untuk tahun depan, Kami DPRD dari Dapil I, salah satu program yang akan kami usulkan untuk dibangun adalah kantor ini, agar lebih layak,” katanya.
Seperti diberitakan beberapa waktu lalu, Lantai kantor Desa Singa Gembara ambruk. Beruntung, tak mencedarai seorang pegawai yang terjatuh dalam lobang lantai. Seperti diakui Kades Singa Gembara, Petrus Sombolayuk.
“Lantai kantor kami memang ambruk, karena memang sudah lapuk. Tapi, pegawi kami, yang sempat jatuh karena lantai ambruk, tidak mengalami cidera fatal,” katanya.
Kepada wartawan, Pertrus saat itu mengatakan, setiap tamu datang, pegawai selalu memberikan peringatan agar hati-hati melangka, karena lantainya sudah lapuk. Ini dilakukan agar masyarakat hati-hati, agar tidak terperosok dalam lantai yang ambruk.
Ia menyebutkan, usulan perbaikan sudah diprogramkan pada tahun 2017 lalu, karena alasan Dinas PU tidak ada anggaran karena defisit, dibatalkan.
“Saya berharap, seharusnya kalau alasan defisit tahun 2017, maka tahun 2018 ini, dibangun. Namun, justru tidak ada lagi masuk dalam program PU. Makanya, saat musrembang, kami usulkan kembali di APBD 2019,” katanya.
Ia mengungkapkan, lapuknya lantai kantor itu, selain karena bangunannya kontruksi kayu dan sudah tua, juga kerap kebanjiran. Karena itu, pihaknya minta dibangun baru dengan bangunan permanen, yang lebih layak tapi tidak pernah ada realisasi.