Sangatta. Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kutai Timur, Zainuddin Aspan berharap pelaksanaan tes seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kutim Tahun 2018 yang mulai berlangsung sejak hari ini hingga sembilan hari kedepan, benar-benar memperoleh hasil maksimal dengan tingkat kelulusan yang bisa memenuhi jatah atau kuota CPNS, sebagaimana yang ditetapkan oleh Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Pusat. Karenanya, diharapkan bagi seluruh peserta tes CPNS Kutim bisa benar-benar mempersiapkan diri dengan bersungguh-sungguh belajar dan menjaga kondisi kesehatan.
Didampingi Sekretaris BKPP Kutim, Rudi Baswan dikatakan dari pengalaman peserta yang telah mengikuti sesi ujian pada tahap pertama, pagi tadi, persoalan panjangnya pertanyaan pada tes kemampuan kompetensi dasar membuat para peserta kebingungan menjawab soal. Belum lagi waktu ujian yang hanya 90 menit, jika tidak ada stategi dalam menyelesaikan soal-soal yang ada maka peserta akan terjebak pada banyaknya soal yang belum diselesaikan.
Ditambahkan Rudi, peserta diharapkan bersabar dan bisa benar-benar berkonsentrasi dalam menelaaah setiap soal yang disodorkan. Selain itu, kondisi tubuh atau stamina peserta ternyata juga sangat mempengaruhi tingkat konsentrasi dalam menyelesaikan soal-soal. Dihimbau kepada peserta tes CPNS yang berasal dari luar Sangatta, seperti Samarinda, Tenggarong dan termasuk peserta yang datang dari kecamatan, untuk tidak datang ke Sangatta dalam waktu yang terlalu dekat dengan pelaksanaan tes. Ada baiknya peserta yang datang dari daerah jauh, bisa tiba di Sangatta dua hingga tiga hari sebelum pelaksanaan tes. Hal ini agar peserta menyempatkan diri untuk beristirahat dan mengembalikan kondisi stamina usai menempuh perjalanan jauh.
Lebih jauh dikatakan Rudi, dari informasi penyelenggaraan tes CPNS di Indonesia tahun ini, ternyata rata-rata tingkat kelulusan di sejumlah daerah hanya berkisar 40 persen. Hal ini dikarenakan nilai ambang batas atau passing greade yang ditetapkan cukup tinggi dan soal-soal ujian yang disodorkan berkualitas nasional, dengan tim pembuat soal berasal dari selumlah perguruan tinggi nasional terbaik di Jawa. Sehingga jika peserta tidak benar-benar belajar dan menambah pengetahuannya, ditambah lagi kondisi kesehatan yang tidak maksimal, maka akan sangat sulit berkonsentrasi dan menyelesaiakan soal-soal yang diujikan.