Tahun Depan, PDAM Wajib Masuk Sangkulirang

Sangatta. Pejabat sementara (Pj) Direktur PDAM Tirta Tuah Benua Kutai Timur, Suparjan mengaku siap melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan yang saat ini ditinggalkan mantan direktur PDAM, Aji Mirni Mawarni yang mengundurkan diri pada 19 September 2018, lalu. Amanah tersebut akan dipikulnya, hingga ditetapkannya Direktur PDAM Kutim yang baru. Demikian diungkapkan Suparjan, pagi tadi, usai mengikuti serah terima jabatan Direktur PDAM Kutim, di kantor PDAM Kutim Jalan Papa Charlie Kabo Jaya, Swarga Bara Sangatta.

Menurutnya, sebagai pejabat sementara Direktur PDAM Kutim, dirinya saat ini akan fokus pada melanjutkan program kerja yang sudah disusun oleh direktur sebelumnya, yaitu memperluas cakupan layanan agar seluruh wilayah Kutim bisa segera teraliri air bersih dari PDAM.

Selain itu, program-program dan pelayanan yang sudah ada dan berjalan saat ini hanya tinggal dioptimalkan dan ditingkatkan.

Salah satu target jangka pendek saat ini adalah memastikan jika pada tahun 2019 mendatang, Kecamatan Sangkulirang sudah teraliri air bersih dari PDAM Kutim. Sebab, dari 18 kecamatan yang ada di Kutim, hanya Kecamatan Sangkulirang saja yang hingga kini warganya belum menikmati layanan air bersih PDAM.

Sedangkan jika Kecamatan Sangkulirang sudah teraliri PDAM, maka langkah selanjutnya hanya tinggal memaksimalkan layanan yang ada sekarang di masing-masing kecamatan, hingga ke pelosok desa. Sehingga Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang sudah terbangun dimasing-masing kecamatan bisa difungsikan secara maksimal.

Lebih jauh dikatakn Suparjan, saat ini PDAM Kutim tidak lagi bergantung kepada Pemkab Kutim dalam hal operasional. Semenjak teraliri listrik PLN, PDAM Kutim tidak lagi menggunakan solar sebagai bahan bakar minyak mesin Genset. Hal ini juga beribas pada penekanan biaya operasional PDAM Kutim. Biasanya, untuk membeli solar dibutuhkan anggaran hingga Rp 900 juta, saat ini pembiayaan operasional untuk membayar listrik hanya sekitar Rp 200 juta hingga Rp 300 juta dalam sebulan. Sedangkan sisa anggaran yang ada bisa digunakan untuk rehabilitasi dan perbaikan jaringan.