Bontang-Demi menyelesaikan masalah banjir di Kota Bontang, Badan Perencanaan, Penelitian dan Pembangunan Kota Bontang menggelar rapat untuk membahas program penanggulangan banjir di Kota Bontang yang di hadiri sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
“Ada tiga cara untuk penyelesaian banjir,” ungkap Zulkifli Selasa kemarin.
Penyebab banjir Bontang berasal dari tiga faktor, pertama banjir kiriman dari Hulu Sungai Bontang yang masuk dalam kawasan Hutan Lindung. Kedua banjir akibat hujan lokal, dan terakhir banjir karena pasang air laut (Rob).
Solusinya pun menyesuaikan sumber-sumber penyebab banjir. Untuk banjir kiriman dari wilayah administasi Kutai Timur dengan pembangunan Bendungan Pengendali (Bendali) di Desa Suka Rahmat Kabupaten Kutai Timur. Progres dari pembangunan Bendali ini sudah jauh-jauh digaungkan oleh kepala daerah sejak 2010 lalu. Namun hingga kini tak kunjung terealisasi.
Bendali Suka Rahmat disebut-sebut menjadi pilihan paling solutif untuk menyelesaikan permasalahan banjir Bontang. Tetapi, progresnya stagnan karena terbentur perizinan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Kemudian, untuk sistem pengendalian banjir dikawasan tengah kota. Opsinya dengan melalukan Normalisasi sungai dan optimalisasi danau Kanaan sebagai folder tampungan air.
“Kalau untuk kawasan pesisir, yah dengan pembangunan folder juga agar saat pasang tak langsung masuk ke pemukiman,” ujarnya.
