Sangatta – Taman bersemi Sangatta atau yang umumnya dikenal masyarakat Lapangan STQ, bakal kembali dialihfungsikan menjadi ruang taman hijau (RTH). Namun, penolakan terjadi atas kebijakan tersebut.
Taman yang seharusnya menjadi ruang publik asri dan tertata rapi, kini terlihat kumuh dan tidak terawat. Kondisinya sekarang sudah melenceng dari fungsi awal.
Hal ini disampaikan oleh Camat Sangatta Utara, Hasdiah Doni, menjelaskan bahwa kondisi STQ saat ini sudah melenceng dari fungsi awalnya. “Kita lihat kondisinya sekarang itu kelihatan kumuh dan juga dulunya STQ itu adalah ikon dari Kabupaten Kutai Timur khususnya Sangatta Utara. Nah, kita melihat kondisinya sekarang sudah melenceng dari fungsi awal. Dimana awalnya STQ itu adalah lapangan olahraga untuk masyarakat yang ada di sekitar,” ucapnya kepada awak media, rabu (09/04/2025)
Mengenai kegiatan kemarin itu dan vidio yang beredar, tetapi penertibannya sebenarnya sudah setahun yang lalu. “Prosesnya itu, tahapan-tahapan sudah kami lalui dari bulan April tahun 2024. kita sudah lalu. Nah, endingnya kemarin sebenarnya tanggal 1 April. Karena kita lebaran, suasana lebaran dan libur bersama, maka kemarin baru kami tindak lanjuti dengan pemutusan listrik dan air,” ujarnya.
Penataan STQ ini diharapkan dapat mengembalikan fungsi lapangan sebagai ruang terbuka hijau dan lapangan olahraga. “Lapangan STQ merupakan gambaran dari RTH (Ruang Terbuka Hijau) yang mana di situ ada lapangan olahraga nantinya dan ada ada pedagang-pedagang tapi tidak bangunan permanen. Jadi mungkin ada jangka waktu kegiatannya, dari jam berapa sampai ke jam berapa. Tetapi pagi harus bersih.”, jelasnya.
Sebagian warga juga mengeluhkan kondisi STQ yang kumuh dan bising akibat aktivitas pedagang. “Banyak warga yang mengeluh karena suara musik dari pedagang yang terlalu keras, Itu salah satunya kita mau menata,” ungkap Camat.(Kiya/*)
