SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur menyambut baik saran Fraksi Demokrat DPRD Kutai Timur (Kutim) untuk menggali sumber pendapatan asli daerah (PAD) yang inovatif. Berbagai sektor potensial seperti pertanian, perkebunan, dan pariwisata akan dioptimalkan untuk mengantisipasi fluktuasi dana transfer pusat.
“Pemerintah juga akan memprioritaskan alokasi anggaran untuk kebutuhan dasar masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur,” ujar Asisten III Bidang Administrasi Umum Kabupaten Kutai Timur, Sudirman Latif, saat membacakan tanggapan pemerintah atas pemandangan umum Fraksi Demokrat terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025.
Rapat Paripurna DPRD Kutai Timur tersebut dipimpin oleh Ketua DPRD Kutai Timur, Jimmi ST, didampingi Wakil Ketua Sayid Anjas dan Prayunita Utami, Senin (25/11), di ruang rapat utama Kantor DPRD Kutai Timur.
Sebelumnya, Fraksi Demokrat, melalui juru bicaranya, Pandi Widiarto, menyampaikan agar pemerintah memfokuskan anggaran pada program kebutuhan utama masyarakat. “Dalam menghadapi tahun anggaran 2025, Partai Demokrat berkomitmen untuk fokus dalam penyusunan APBD yang memprioritaskan program-program yang menjadi kebutuhan utama masyarakat dan program-program yang sesuai dengan visi dan misi Bupati,” tegas Pandi.
Fraksi Demokrat juga mengapresiasi optimisme pemerintah daerah terhadap kenaikan pendapatan daerah tahun 2025 yang diestimasi sebesar Rp11,151 triliun. “Angka yang sangat fantastis untuk sebuah kabupaten,” kata Pandi.
Meskipun demikian, Fraksi Demokrat menyarankan pemerintah untuk lebih giat menggali potensi daerah yang dapat dijadikan PAD dan tidak hanya mengandalkan pendapatan transfer pusat. (*/ADV)