Sangatta, – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) mengambil langkah inovatif dalam mengatasi tantangan pendidikan pascapandemi COVID-19.
Bupati H Ardiansyah Sulaiman menegaskan komitmen untuk mengalokasikan 20% Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk sektor pendidikan, sesuai amanat Undang-Undang Dasar 1945.
“Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa sistem pengajaran dapat kembali berjalan normal dengan dukungan penuh dari Pemkab Kutim,” tegas Ardiansyah saat menjadi pembina upacara di SMA Islam Terpadu Darussalam, Sangatta Utara.
Salah satu program yang tengah dikembangkan adalah perpanjangan masa pendidikan gratis dari 12 tahun menjadi 13 tahun, dimulai dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Pemkab Kutim juga melakukan pembangunan sekolah baru, renovasi gedung, serta peningkatan sarana dan prasarana pendidikan.
Peningkatan kualitas guru juga menjadi perhatian khusus melalui program pelatihan dan peningkatan kompetensi. “Kami percaya bahwa kualitas pendidikan di Kutai Timur tidak hanya bergantung pada fasilitas fisik, tetapi juga pada kualitas tenaga pendidiknya,” tegas Ardiansyah.
Selain itu, Pemkab Kutim juga telah melakukan berbagai upaya fisik berupa pembangunan sekolah baru, renovasi gedung yang ada. Serta peningkatan sarana dan prasarana pendidikan di seluruh pelosok daerah. Dengan kebijakan surplus APBD, langkah ini dapat dilakukan secara lebih optimal.
Di sisi lain, peningkatan kualitas guru juga menjadi perhatian khusus. Melalui program pelatihan dan peningkatan kompetensi, diharapkan para pendidik di Kutim dapat semakin profesional dan mampu memberikan pengajaran yang lebih baik.
“Kami percaya bahwa kualitas pendidikan di Kutai Timur tidak hanya bergantung pada fasilitas fisik, tetapi juga pada kualitas tenaga pendidiknya,” tegas Ardiansyah.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang lebih berkualitas di Kutim. Sejalan dengan visi pemerintah daerah untuk meningkatkan daya saing daerah ini di tingkat nasional.
Pencapaian ini menjadi bukti bahwa dengan manajemen yang tepat, sebuah daerah dapat bangkit dari keterpurukan ekonomi pascapandemi dan fokus pada pembangunan jangka panjang. Pendidikan menjadi pondasi yang kokoh bagi Kutim untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik. (*)