Jakarta,– Puncak peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-77 di Jakarta menjadi momen membanggakan bagi Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Kabupaten ini meraih penghargaan bergengsi atas prestasinya dalam pembinaan kewirausahaan dan pengembangan koperasi.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) kepada Sekretaris Kabupaten Kutai Timur (Seskab Kutim), Rizali Hadi, yang hadirmewakili Bupati Ardiansyah Sulaiman.
“Kami sangat mengapresiasi kemajuan luar biasa yang dicapai koperasi di Kutai Timur. Ini adalah prestasi yang patut kita syukuri. Ke depannya, kami (Pemkab Kutim) akan berupaya mempertahankan dan mengembangkan prestasi ini dalam memajukan wirausaha. Karena koperasi adalah pilar utama dalam pengembangan UMKM di Kutai Timur,” ujar Rizali.
Prestasi ini menjadi bukti komitmen kuat Pemkab Kutim dalam mendukung dan mengembangkan sektor koperasi dan UMKM. Berbagai program dan kebijakan telah diluncurkan untuk mendorong pertumbuhan koperasi dan UMKM di Kutai Timur, seperti pelatihan, pendampingan, akses permodalan, dan pemasaran.
“Penghargaan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus bekerja keras dan meningkatkan kinerja dalam pembinaan koperasi dan UMKM di Kutai Timur. Kami berharap prestasi ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk terus memajukan sektor koperasi dan UMKM,” tambah Rizali.
Keberhasilan Kutai Timur dalam mengembangkan koperasi dan UMKM diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia. Koperasi dan UMKM memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Harkopnas ke-77 diperingati pada tanggal 12 Juli 2024 dengan tema “Koperasi Berdaya, Menuju Indonesia Maju”. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya peran koperasi dalam membangun perekonomian nasional.
Berbagai kegiatan diselenggarakan dalam rangka Harkopnas ke-77, antara lain seminar, pameran, dan perlombaan. Acara-acara ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan minat masyarakat terhadap koperasi. (*)