Sangatta, Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman mengaku jika Kutai Timur merupakan salah satu daerah di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan penghasil Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar di Kaltim.
Dijelaskannya bahwa Kutim telah berhasil meningkatkan PAD sebesar 71,9% dari target Rp249,6 miliar pada tahun 2023. Pencapaian ini didorong oleh penerimaan pajak daerah dari sektor pertambangan, perkebunan, dan perikanan.
“Menurut info yang disampaikan oleh Bapenda Kaltim, Kutim penghasil PAD terbesar. Ini luar biasa baik dari bagi hasil sawit dan pajak NBK batu bara, baru dari dari KPC. Mudah-mudahan perusahaan yang lain yang sudah NBK. Siap nanti akan menyusul,” Kata Ardiansyah Sulaiman
Sementara itu, Kepala Bapenda Kaltim Ismiati mengatakan bahwa selama pemerintahan Gubernur Isran Noor dan Wagub Hadi Mulyadi telah dibuka 24 layanan Samsat yang tersebar di seluruh Kaltim.
“Selanjutnya akan dibangun UPTD dan Samsat Samarinda juga UPTD dan Samsat Berau,” kata Ismiati.
Untuk diketahui, luas wilayah Kabupaten Kutim yakni 35.748 km2, 18 kecamatan dan 139 desa. Pada tahun 2023, penerimaan pajak daerah untuk PKB, BBNKB dan Pajak Air Permukaan sebesar 179,4 miliar dari target 249,6 miliar (71,9%).
Kutim juga merupakan daerah penerima dana bagi hasil (DBH) pajak terbesar se-Kaltim. Pada tahun 2022, Kutim mendapatkan DBH pajak sebesar Rp 990 miliar dengan komponen terbesar dari penerimaan PBBKB sebesar Rp 889,8 miliar. (ADV/KE)
