Resmi Daftar Ke KPU, Partai Demokrat Kutim Siap Menangkan Pemilu 2024

Sangatta – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Kutai Timur (Kutim)  secara resmi mendaftarkan Bakal Calon Legeslatif (Bacaleg) Pemilu 2024 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), pada pukul 14.27 Wib, Kamis  (12/5/2023)

Proses pendaftaran Bakal Calon Legeslatif Pemilu 2024 itu, ditandai dengan penyerahan berkas, yang diserahkan secara langsung oleh Ketua DPC Partai Demokrat Kutai Timur Ordiansyah kepada Ketua KPU Ulfa Jamilatul Farida dan disaksikan langsung  Bawaslu Kutim.

Ditemui usai pendaftaran, Ketua DPC Partai Demokrat Kutai Timur Ordiansyah mengatakan jika penyerahan berkas pendaftaran ini, merupakan langkah awal bagi Partai Demokrat Kutim untuk menyatakan siap memenangkan Pemilu 2024 mendatang.

“Daftar Bacaleg yang kita daftarkan adanya sebanyak 40 orang dari 5 Daerah Pemilihan (Dapil) dan komposisi keterwakilan perempuan disemua Dapil kita tempatkan di nomor urut yang bagus,”Kata Ordiansyah kepada sejumlah awak media

Diakuinya komposisi Bacaleg yang didaftarkan ke KPU Kutim merupakan keterwakilan dari setiap kelompok masyarakat, yang berada disetiap Dapil. “Luar biasa sesuai dengan heterogenitas masyarakat yang ada di Kutai Timur,” Jelasnya

Karena itu pihaknya sangat optimis bisa memenangkan pemilu di Kutai Timur dengan bekal kerja keras dari setiap bakal calon legeslatif yang maju di Pemilu 2024 mendatang. “Tidak ada kata lain selain kerja keras, dengan target 6 kursi atau dari 4 kursi menjadi 6 kursi di DPRD Kutim” Tuturnya

Lebih lanjut, Ordiansyah menambahkan bahwa jika didalam komposisi bacaleg yang didaftarkan ke KPU Kutim juga diisi beberapa caleg termuda, bahkan salah satu diantaranya ada yang baru berumur kurang lebih 21 Tahun.

“Ya itulah Partai Demokrat, sekarang dicintai anak-anak muda. Apalagi ketua umum kami yang sangat luar biasa, gagah dan cerdas. Jadi muda itu tidak hanya sekedar usia, tapi juga punya kemampuan dan intelejencia. Saya kira Partai Demokrat saat ini sangat pas menjadi tambatan hati, kaum milenial atau generasi Z untuk membebaskan diri dalam politik.” Tutupnya (*/KE)