Indeks Literasi di Kutim, Belum Sehebat di Banjarmasin

Sangatta – Meski minat baca masyarakat di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terbilang sangat baik, karena berada diatas angka rata-rata nasional, bahkan berada di urutan ke empat secara nasional atau dibawah peringkat Provinsi Yokyakarta, dengan skor 62,2 persen. Namun hal tersebut tidak berbanding lurus dengan indeks Literasi.

Pasalnya Indeks literasi provinsi kaltim,termaksud Kutim hanya terdapat sekitar kurang lebih 22 persen. Karena fasilitas infarstrukturnya seperti perpustakaan masih terbilang lebih lemah dan belum sehebat dengan provinsi Kalimantan Selatan.

“Tetapi di indek kegemaran membaca, kita berada diatas rata-rata nasional,  sementara indeks literasi kita hanya sekitar 22 persen. ternyata, minat baca yang bagus, namun inprastrukturnya masih lemah.” Ucap salah satu narasumber saat berlangsungnya kegiatan sosialisasi dan advokasi Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) yang dilakukan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPKD)

Selain itu, dalam kesempatan itu juga, Ketua GPMB Kaltim Syafruddin Pernyata mengatakan  karena minat baca berkaitan langsung dengan kecerdasan masyarakat, mulai dari tingkat nasional hingga ke daerah maka keberadaan GPMB hingga daerah sangat dibutuhkan untuk meningkatkan minat baca. Terutama keberadaan perpustakaan diharapkan bisa berperan dalam penyediaan buku bacaan.

“karena itu, perpustakaan  harus ada di tengah masyarakat, di lokasi stategis,  yang dapat dikases dengan baik oleh seluruh elemen masyarakat. Perpustakaan kaltim, dulu  tiap hari tikunjungi 1500 orang, kini paling 300-400 orang karena aksesnya dibawa jembatan layang, sulit akes.   Karena itu perlu dipindahkan,” katanya.

Apalagi, perpustakaan milik Pemkab Kutim,  yang ada di belakang, Stiper,  jau dari pemukiman,  akses  sulit. Meskipun fasilitasnya bagus,  namun akses sulit,  terpencil, maka  yakini akan sulit dijangkau. Apalagi anak SMP, SD, akan  sulit datang ke sana, karena jauh dari jalan. Karena tidak mungkin  orang tuaha yang kerja mau antara anaknya  ke Perpustakaan, hanya untuk membaca.

“Makanya saya berharap, pemerintah Kutai Timur membangun Perpustakaan baru, yang lebih baik, di lokasi pemukiman. Minimal di Jalan Pendidikan. Karena jalan ini muda diakses, lokasinya di pemukiman, dan dekat perkantoran,” harapnya.

Sementara itu, Kepala DPKD Kutim Suriansyah menjelaskan, kegiatan ini berfungsi sebagai wadah untuk menggerakkan masyarakat Kutim terkait peningkatan minat baca masyarakat. Kegiatan ini menjadi awal pembentukan formatur GPMB yang nantinya akan menjadi pengurus daerah kabupaten.

 “Ini sudah sesuai dengan surat Pengurus Daerah Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) Provinsi Kalimantan Timur Nomor 21/PD-GPMB-KT/2021 tentang Koordinasi dan Advokasi Pembentukan Pengurus GPMB,”Tuturnya. (*/KE)