Ikuti Musrenbangtan Nasional, Distan Kutim Sodorkan Usulan Rp 40 Miliar

Sangatta. Salah satu stategi yang dilakukan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kutim di tengah-tengah kondisi keuangan daerah yang tidak stabil, adalah dengan mencari sumber anggaran kegiatan yang berasal dari pusat. Salah satu OPD Kutim yang saat ini tengah berjuang untuk mendapatkan anggaran pusat yakni Dinas Pertanian (Distan) Kutim, melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian (MUSRENBANGTAN) Nasional Tahun 2019 yang dilaksanakan di Gedung Botani Square IPB Bogor, 18-21 Juni 2019. Pada Musrenbangtan Nasional tahun ini, Distan Kutim mengusulkan puluhan program pertanian dan peternakan dengan nilai lebih dari 40 miliar rupiah.

Kepala Dinas Pertanian Kutim, Sugiono  di sela kegiatan saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Kamis (20/6) malam, menyampaikan jika usulan yang disodorkan dalam kegiatan musrenbang pertanian tingkat nasional saat ini murni merupakan usulan yang dianggap penting, sehingga memerlukan dukungan penuh penganggaran dari pusat.

Selain itu, bersama kontingen Distan Provinsi Kaltim serta Distan Kabupaten dan Kota seKaltim, setiap daerah memperjuangkan usulan pengembangan program pertanian dan peternakannya. Sehingga tidak hanya berangkat sendiri, Sugiono didampingi seluruh kepala bidang dan kasubag program pada Distan Kutim, yang nantinya masing-masing bidang berhadapan langsung dengan Direktorat Jendral (Ditjen) pada Kementrian Pertanian (Kementan), terkait usulan mereka.

Terkait usulan yang nilainya lebih dari 40 miliar rupiah, Sugiono menjelaskan jika poin-poin usulan tersebut merupakan hal yang memang merupakan kebutuhan para petani dan peternak di Kutim. Mulai dari usulan penyediaan bibit tanaman pangan, holtukultura atau buah-buahan hingga permintaan pemenuhan bibit sapi perah, sapi potong, kambing hingga ayam. Belum lagi usulan terkait program persawahan dan irigasi pertanian, beserta alat dan mesin pertanian. Dirinya berharap usulan ini bisa dipenuhi oleh pihak Kementan. Terlebih mengingat saat ini APBD Kutim masih dalam kondisi belum stabil, imbas dari gelombang defisit keuangan, sehingga pihaknya tidak bisa berharap besar melalui APBD Kutim.