Sangatta…Meski anggaran APBD tahun 2019 sudah berjalan selama 3 bulan. Namun hingga kini PDAM Tirta Tua Benua mengaku belum mengetahui apakah akan mendapatkan suntikan dana dari APBD kutim atau tidak. Pasalnya hingga kini proposal pembangunan yang diajukan, belum mendapatkan respon dari Pemerintah. Hal tersebut disampaikan langsung oleh PLT Dirut PDAM Kutim Suparjan.
“Kami belum tau adakah anggaran dari APBD Kutim untuk pembangunan PDAM tahun ini atau tidak. Kami tunggu, tapi belum ada pemberitahuan dari Bappeda. Karena itu, kami akan cek ke sana, adakah atau tidak,” jelas Suparjan.
Diakui, yang pasti tahun ini adalah PDAM mendapat suntikan dana dari pemerintah pusat senilai Rp6 miliar, untuk pengembangan PDAM di Kecamatan karangan dan Kaubun. Di karangan, PDAM akan membangun jaringan pipa layanan ke masyarakat, sementara di Kaubun, selain akan membangun jaringan pipa, juga akan membangun instalasi pengolahan air (IPA) baru, untuk peningkatan kapasitas produksi air PDAM. Jaringan pipa direncnakan akan nyambung hingga kantor kecamatan.
“Jadi dalam beberapa tahun ini, PDAM bersyukur, bisa mendapatkan anggaran pusat untuk membangun serta meningkatkan kapasitas produksi air untuk melayani masyarakat,” katanya.
Diakui, jika tidak ada bantuan itu, akan sulit bagi PDAM, untuk mempercepat cakupan layanan PDAM. Sebab, selain membangun IPA untuk penambahan kapasitas produksi air, PDAM juga terus mengembangkan jaringan pipa untuk layanan masyarakat.
“kami berharap, tahun ini PDAM bisa dapat anggaran dari APBD Kabupaten. Kalau tidak, pengembangan PDAM, akan sulit. Sebab tiap tahun, jika tanpa intervensi APBD, APBN, PDAM hanya akan mampu berkembang sekitar lima persen. Tapi jika pemerintah ingin meningkatkan pelayanan lebih dari lima persen, maka harus menyuntikkan dana. Sebab, setiap tambahan persentasi peningkatan cakupan layanan, itu berarti ada investasi, yang nilainya miliaran rupiah,” katanya