Sangatta. Meski pemerintah pusat membatalkan rencana peresmian Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy, Batota dan Trans Kalimantan (MBTK), yang seharusnya dilaksanakan terpusat di KEK Bitung, Sulawesi Utara, kemarin, namun hal tersebut tidak mempengaruhi kesiapan Pemerintah Kutai Timur. Bahkan dipastikan, Pemkab Kutim semakin memantapkan kesiapan pengoperasionalan kawasan industri berskala internasional tersebut. Demikian hal ini diungkapkan Bupati Kutim, Ismunandar saat ditemui awak media.
Dikatakan, dengan adanya pembatalan rencana persemian secara serentak untuk KEK di Indonesia yang seharusnya dilaksanakan kemarin di Bitung, hal itu tidak mempengaruhi proses persiapan yang dilakukan Pemkab Kutim. Bahkan kini Pemkab Kutim semakin memantapkan kesiapan pengoperasionalan KEK Maloy.
Terkait adanya kemungkinan adanya upaya lobi agar Presiden Joko Widodo bisa datang langsung meresmikan pengoperasionalan KEK Maloy, Ismu mengatakan hal tersebut tidak dilakukan. Hal ini karena permintaan peresmian KEK Bitung telah diusulkan jauh-jauh hari sebelum masuknya usulan peresmian KEK Maloy. Sehingga pelaksanaan persemian tetap dilakukan serentak, yakni di KEK Bitung. Sedangkan peresmian KEK Maloy dan KEK Morotai dilakukan melalui telekomprens.
Sebagaimana diketahui, pemerintah pusat membatalkan jadwal rencana peresmian Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) seIndonesia, yg seharusnya dilaksanakan serempak, kemarin di KEK Bitung. Akibatnya, dua kawasan ekonomi khusus yang juga ikut diresmikan, yakni KEK Maloy dan KEK Morotai juga batal diresmikan. Sementara, pemerintah pusat kembali menjadwalkan ulang rencana peresmian serentak KEK seIndonesia sebelum akhir bulan Maret 2019.