15 Kecamatan di Kutim Krisis Air Kulitas 1, Wabub Akui Belum Dapat Informasi Dari DLH Kaltim

Sangatta…Pemerintah Kabupaten Kutai Timur mengaku belum mengetahui hasil Kajian Dinas Lingkungan Hidup atau DLH Kaltim, bahwa 15 Kecamatan di Kutim mengalami krisis air kualitas 1 atau tidak layak konsumsi. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang saat ditemui sejumlah awak media di Kantor Bupati Kutim beberapa waktu Lalu.

“Saya belum dapat informasi langsung dari Dinas Lingkungan Hidup Kaltim, terkait adanya krisis air bersih atau tidak layak konsumsi di 15 Kecamatan”. Ucapnya

Pasalnya, Menurut Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang selama kepemimpinannya dengan Bupati Kutim Ismunandar pihaknya telah menjalankan beberapa program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat atau Pamsimas di 52 Desa di Kutim.

“Kita juga sudah menjalankan program penyedian air minum dan sanitasi berbasis masyarakat atau Pansimas di beberapa Desa”. Jelasnya

Bahkan tak hanya itu, beberapa Water Treatment Plant  atau Instalasi Pengolahan Air juga tengah dibangun. Salah satunya di kecamatan yang belum terjangkau fasilitas pelayanan air bersih, seperti pembangunan pipa induk dari IPA Maloy Kecamatan Kaliorang ke Sangkulirang. Sehingga pada tahun 2020 mendatang seluruh Desa Di Kutim ditarget sudah bisa menikmati air bersih layak konsumsi.

Untuk diketahui, beberapa waktu lalu, Dinas Lingkungan Hidup Kaltim menyebutkan jika dari 18 Kecamatan yang ada, 15 kecamatan mengalami krisis air kualitas 1 atau tidak layak minum. Lantaran kualitas air bersih di Kutim banyak disebabkan maraknya aktifitas perkebunan kelapa sawit dan industri pertambangan.

Berita Terbaru