Sangatta. Meski berstatus perkotaan, namun Kota Sangatta tidak perlah lepas dari permasalahan banjir, terutama saat memasuki musim penghujan. Karenanya diperlukan penataan kota yang tepat, dengan melakukan pembangunan drainase perkotaan secara menyeluruh dan besar-besaran. Demikian diungkapkan anggota DPRD Kutim, Uce Prasetyo.
Kepada awak media, Uce menilai jika Kota Sangatta saat ini sangat membutuhkan drainase yang terstruktur dan jaringannya jelas. Sebab, meski di beberapa kawasan kota sudah memiliki jaringan drainase, namun saat hujan turun dengan intensitas tinggi, pasti tetap saja terjadi banjir. Hal ini karena drainase yang ada sekarang tidak memiliki ujung dan pangkalnya. Sehingga tidak ada jalur yang jelas sebagai jalan air. Hal ini dapat dilihat di beberapa kawasan pemukiman di kota Sangatta, bahwa ada saluran drainase yang tidak menyambung dengan saluran drainase lainnya. Hal ini mengakibatkan saluran ini menjadi buntu dan akhirnya meluap kejalanan.
Lanjutnya, dirinya sangat mendorong Pemerintah Kutai Timur melakukan pembangunan jaringan drainase besar-besaran untuk kota Sangatta. Jika perlu, Pemkab Kutim harus mengucurkan anggaran antara Rp 40 miliar hingga Rp 50 miliar, hanya khusus untuk pembangunan jaringan drainase perkotaan ini. Dengan anggaran tersebut, pembangunan drainase perkotaan ini bisa dilakukan secara sistematif, skala besar dan merata.
Lebih jauh dikatakan Uce, mengapa pembangunan drainase perkotaan ini dianggap sangat mendesak, karena jika tidak dilakukan segera maka kota Sangatta akan menjadi kumuh kedepannya. Selain itu, jika pembangunan jalan lebih didahulukan daripada pembangunan drainase, maka hal tersebut akan sia-sia saja. Sebab jalan tetap akan rusak jika tida ada saluran drainase alias tetap akan tergenang banjir. Selain itu, jika membangun drainase setelah membangun jalan, maka tetap akan membongkar atau merusak bangunan jalan yang sudah ada.