Sangatta…Sadar tak bisa terus berharap pada perkebunan kelapa sawit, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur terus berupaya mengembangkan komoditas pertanian lainnya yang juga mampu menunjang perekonomian masyarakatnya. Salah satu komoditas pertanian yang kini terus dikembangkan adalah padi sawah.
Bupati Kutai Timur, Ismunandar mengatakan jika kini masyarakat Kutim tidak bisa hanya berharap pada komoditas perkebunan kelapa sawit, sebagai penopang perekonomian. Terlebih saat ini hasil olahan kelapa sawit yakni minyak sawit CPO atau Crude Palm Oil mengalami penurunan harga di pasaran dunia, imbas dari negatifnya sentimen dunia yang menganggap perkebunan sawit tidak berpihak pada keberlangsungan ekosistem yang ramah lingkungan.
Karena itu, kini Pemkab Kutim tidak lagi mengutamakan single komoditi atau komoditi tunggal pada sektor pangan, akan tetapi harus ada komoditas pertanian lainnya yang siap mendukung perekonomian warga. Salah satu komoditas pertanian yang kini kembali digalakkan oleh Pemkab Kutim adalah padi sawah.
meski perkebunan sawit membuat banyak lahan pertanian beralih fungsi menjadi lahan perkebunan, namun melalui program swasembada beras dan cetak sawah yang dicanangkan pemerintah pusat, kini ratusan hektar sawah baru di Kutim telah tercetak. Bahkan beberapa lahan percontohan atau demontration plot atau Demplot padi sawah yang ada di beberapa kecamatan di Kutim, ternyata memiliki kyalitas yang cukup bagus. Seperti demplot sawah yang ada di Kecamatan Kaubun, Karangan dan lainnya.
Untuk memaksimalkan hasil, kini Pemkab Kutim melalui Dinas Pertanian Kutim telah menggandeng Institut Pertanian Bogor sebagai pendamping dan konsultan petugas penyuluh lapangan pertanian. Sehingga diharapkan, apa yang sudah dikerjakan dan padi yang ditanam oleh para petani Kutim hasilnya lebih baik serta target swasembada beras di Kutim bisa tercapai.