Persentasi Kemiskinan di Kutim Jalan Ditempat

Sangatta…Persentasi kemiskinan  d i Kutai Timur (Kutim) masih sekitar 9,2 persen dari jumla penduduk Kutim sekitar 420 ribu orang. Persentasi ini, diakui Bupati Kutim Ismunandar bertahan  dari dulu, karena  Kutim merupakan daerah terbuka  bagi siapa saja, dari seluruh nusantara.  Dimana tiap tahunnya, ribuan orang warga datang ke Kutim,  yang tentu  datang mencari pekerjaan,  kontrak rumah dan berbagai  fasilitas yang minim. Mereka ini tentu akan terhitung sebagai warga miskin, karena belum memiliki apa-apa.

 

“Jadi, biarpun  pertumbuhan ekonomi kita tinggi, pertusahan terus bertumbuh, namun  kemiskinan itu persetasinya tetap sama, karena  banyaknya pendatang dari seluruh  nusantara yang datang mencari pekerjaan.  Jadi perusahan masuk,  tenaga kerja juga masuk, jadi  persentasinya tetap seperti itu,” katanya.

 

Ismunandar mengatakan,  lain halnya, jika daerah ini tertutup  untuk pendatang, maka bisa jadi angka kemiskinan itu  bisa terus turun, seiring perkembangan perusahan.  Namun karena  kita  bagian dari negara republik Indonesia, maka siapapun dari  wilayah Indonesia yang masuk Kutim, boleh.

 

Pendatang inilah yang  mungkin baru datang, atau baru beberapa tahun bekerja,  yang belum memiliki rumah.  Tentu, salah satu indikator kemiskinan kan  tidak punya rumah,” katanya.

 

Belum lagi, yang  memang baru datang,  dan belum memliki pekerjaan, maka   sudah pasti  ini tergolong miskin , akarena tidak memiliki pendapatan.  “jadi  kalau persentasi kemiskinan itu  sangat dipengaruhi oleh jumlah pendatang ke Kutim, bukan  warga yang sudah menetap lama di Kutim,” katanya.