145 Mahasiswa STAIS Sangatta Resmi KKL di Muara Wahau dan Kombeng, Diutus Jadi Mitra Strategis Pembangunan Kutim
SANGATTA — Sebanyak 145 mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Sangatta (STAIS) Angkatan ke-16 resmi dilepas untuk melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) selama 45 hari di dua kecamatan pedalaman Kabupaten Kutai Timur (Kutim), yaitu Muara Wahau dan Kombeng. Pelepasan ini menandai dimulainya pengabdian mahasiswa di 11 desa di dua kecamatan tersebut, terhitung mulai Senin (10/11/2025).
Acara pelepasan dilakukan oleh Asisten Administrasi Umum Sekretariat Kabupaten Kutai Timur, Sudirman Latif, mewakili Bupati Kutim. Sudirman Latif dalam sambutannya secara tegas menempatkan peserta KKL sebagai mitra strategis Pemkab Kutim dalam upaya perubahan sosial dan pembangunan di tingkat desa.
“Kehadiran mahasiswa STAIS di tengah masyarakat adalah bukti bahwa kampus bukan menara gading. Kami memandang mahasiswa sebagai jembatan aspirasi yang mampu menyampaikan kebutuhan masyarakat dari desa ke ruang kebijakan,” tegas Sudirman.
Ia juga menekankan bahwa KKL adalah panggilan moral dan intelektual, serta perwujudan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat). Peserta diwajibkan untuk beradaptasi, menunjukkan perilaku berakhlak mulia, dan mengimplementasikan keilmuan mereka untuk membantu mengatasi persoalan warga di pedesaan.
“Mahasiswa harus mampu menjaga adab di mana pun berada, menjaga nama baik kampus, dan menunjukkan akhlak yang baik. KKL adalah ladang pengabdian sekaligus dakwah melalui perbuatan,” pesannya.
Dari pihak kampus, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) STAIS Sangatta, Mustato, menyatakan bahwa setiap mahasiswa yang berangkat adalah duta kampus yang bertugas mempromosikan eksistensi STAIS sekaligus mendukung pembangunan Kutim di bidang religi, dakwah, dan sosial.
“KKL ini adalah bagian penting dari kurikulum untuk menempah mahasiswa agar mampu memahami realitas sosial dan memberikan solusi sesuai bidang keilmuan mereka. Kami yakin mereka akan membawa semangat positif,” ujar Mustato.
Total 145 peserta KKL ini akan menjalani program pengabdian, pendidikan, dan keagamaan hingga 23 Desember 2025. Salah satu perwakilan mahasiswa, Rahmi, mahasiswi semester tujuh, menyambut kegiatan ini dengan optimisme. “Kami tertantang dan bersyukur bisa langsung belajar dari masyarakat. Semoga kami bisa membawa manfaat dan menjadi bagian dari solusi untuk warga di tempat kami mengabdi,” kata Rahmi. (*/ADV)







