Disdikbud Kutim Bakal Gelar Pameran Jejak Nabi dan Rasul 17-23 November di Masjid Agung Al-Faruq

SANGATTA—Setelah sukses menggelar berbagai kegiatan keagamaan, di kawasan Masjid Agung Al-Faruq Sangatta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutim (Disdikbud) Kutim akan kembali menggelar kegiatan Pameran Jejak Nabi dan Rasul selama tujuh hari, mulai 17 hingga 23 November mendatang. Agenda syiar dan edukasi Islam ini akan dipusatkan di area Masjid Agung Al-Faruq Sangatta.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim, Mulyono, mengimbau seluruh lapisan masyarakat untuk berpartisipasi dan meramaikan acara besar ini.

“Yang terpenting, tanggal 17 sampai 23 November nanti bertempat di area Masjid Agung ini akan dilaksanakan Pameran Jejak Nabi dan Rasul,” ujar Mulyono,

Ia menekankan pentingnya agenda ini sebagai sarana memperkuat nilai-nilai Islami. Pameran ini tidak hanya menampilkan koleksi miniatur yang menggambarkan perjalanan dan situs-situs bersejarah para Nabi dan Rasul, tetapi juga dirancang sebagai sarana edukasi yang komprehensif.

Mulyono menjelaskan bahwa acara ini akan diisi dengan berbagai kegiatan perlombaan Islami yang bertujuan mengasah kreativitas dan pengetahuan agama masyarakat, khususnya generasi muda, seperti Lomba Harsi (Hafalan Surat-surat Pendek), Lomba Mewarnai, Lomba-lomba Islami lainnya

Pameran dan kompetisi ini menjadi perpaduan sempurna antara pembelajaran sejarah Islam dan pengembangan minat bakat. Tujuannya jelas, menjadikan agenda ini sebagai wadah syiar Islam yang efektif dan merangkul bagi seluruh masyarakat Kutim.

Masjid Agung Al-Faruq, yang merupakan salah satu ikon kebanggaan Kutai Timur, secara konsisten menjadi tuan rumah bagi kegiatan-kegiatan keagamaan besar. Pameran Jejak Nabi dan Rasul ini diharapkan dapat menarik ribuan pengunjung dari berbagai usia, mulai dari pelajar hingga keluarga, untuk menyaksikan langsung dan mengambil hikmah dari sejarah peradaban Islam.

Kehadiran Pameran Miniatur ini di Kutim menjadi momentum langka untuk mendekatkan narasi sejarah keagamaan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat, menjadikannya sebuah event yang wajib dihadiri.

“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk hadir, menyaksikan, dan berpartisipasi aktif dalam seluruh rangkaian kegiatan. Mari kita jadikan Masjid Agung Al-Faruq sebagai pusat kegiatan keagamaan yang meriah dan penuh manfaat,” tutup Mulyono. (caya/*/ADV)

Tutup