PLN Targetkan Listrik 24 Jam di Batu Ampar Kutim Rampung Sebelum Idul Fitri 2026

Kutai Timur – PT PLN (Persero) menargetkan pemasangan jaringan listrik 24 jam di Kecamatan Batu Ampar, Kutai Timur (Kutim), dapat rampung dan beroperasi penuh sebelum Idul Fitri 2026. Proyek ini akan mengakhiri ketergantungan ribuan warga pada genset dan solar, serta menandai babak baru pemerataan pembangunan energi di pedalaman Kutim.

Pemasangan tiang listrik ditargetkan selesai pada Desember 2025, disusul instalasi kabel pada Januari 2026. Total sekitar 5.000 jiwa yang tersebar di beberapa desa akan segera menikmati aliran listrik non-stop.

Camat Batu Ampar, Suriansyah Mutul, mengonfirmasi progres signifikan dalam pembangunan jaringan tersebut. Saat ini, pengiriman material utama, termasuk tiang listrik dan truk mixer cor tiang, sedang berlangsung dari Kecamatan Sebulu, Kutai Kartanegara.

“Jalur tiang dan kabel listrik membentang sekitar 4,5 kilometer dari Kecamatan Muara Bengkal menuju Batu Ampar. Jalur ini akan melewati Desa Mawai Indah, Mugi Rahayu, dan Beno Harapan,” jelas Suriansyah, baru-baru ini.

Pengiriman material penting ini dilakukan dengan pengawalan ketat aparat TNI dan Polri untuk memastikan keamanan di jalur pedalaman.

Pembangunan jaringan kelistrikan 24 jam ini mendapat dukungan penuh dari pihak swasta yang beroperasi di sekitar lokasi. Beberapa perusahaan, termasuk PT Telen, menyatakan kesiapan untuk membantu pembersihan jalur.“Mereka hanya meminta penandaan dari pihak PLN dan kecamatan. PT Telen siap menebang dan membersihkan pohon sawit yang dilewati jalur jaringan agar pekerjaan bisa langsung ditindaklanjuti,” tambah Suriansyah.

Jalur instalasi ini melintasi kawasan perusahaan seperti PT Telen, PT Mahakam Persada Sakti, PT Permata Hijau Katulistiwa, hingga sisi jalan hutan tanaman industri (HTI).

Adanya listrik 24 jam membuka peluang ekonomi baru bagi warga setempat. Arifin (33), pemilik warung di Desa Beno Harapan, mengaku optimis usahanya akan berkembang. “Kalau ada listrik 24 jam, saya bisa jualan es, nyalain kulkas, usaha bisa tambah maju. Ini pasti sangat disambut baik,” ujar Arifin.

Sementara itu, warga lain, Rasmani (42) dari Desa Mugi Rahayu, menyambut proyek ini sebagai akhir dari penghematan solar dan belajar dengan penerangan seadanya. “Kalau nanti listrik PLN sudah masuk, rasanya seperti mimpi, bisa terang terus,” katanya gembira.

Suriansyah Mutul menegaskan, masuknya listrik 24 jam ke Batu Ampar merupakan simbol pemerataan pembangunan yang vital. “Kami ingin warga Batu Ampar benar-benar merasakan manfaat pembangunan, bukan hanya di kota, tapi juga di desa,” pungkasnya. (*/ADV)

Tutup