Museum Kutai Timur Segera Hadir, Upaya Pelestarian Budaya dan Sejarah Lokal
Sangatta, – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menggelar Focus Group Discussion (FGD) Museum Kutai Timur (Kutim) di Hotel Royal Victoria pada hari Selasa, 25 Juni 2024. FGD ini diadakan untuk membahas konsep pembangunan dan peran Museum Kutai Timur di tahun 2025 mendatang dalam rangka pelestarian budaya dan sejarah Kutai Timur.
Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas rencana pembangunan museum ini. “Pembangunan museum merupakan bentuk penghargaan pemerintah terhadap nilai-nilai seni, budaya, sejarah, serta alamnya. Museum ini diharapkan menjadi media pendidikan bagi generasi selanjutnya,” jelas beliau.
Lebih lanjut, Bupati Ardiansyah menegaskan pentingnya pembangunan museum di Kutim untuk menjaga dan melestarikan sejarah, seni, dan kebudayaan yang dimiliki Kabupaten Kutim. Beliau pun berharap museum ini nantinya dikelola secara profesional dan kreatif untuk menarik minat wisatawan lokal maupun luar daerah.
Kepala Disdikbud Kutim, Mulyono, menyampaikan bahwa pihaknya telah mencari lahan untuk pembangunan gedung museum tersebut pada tahun ini. “Tahun ini pematangan lahan terlebih dahulu, tahun depan baru kami ajukan pembangunan gedungnya. Untuk legalitas operasional, kami upayakan dalam bentuk peraturan daerah (perda),” ungkap Mulyono.
Lokasi pembangunan museum Kutim berada di jalan Soekarno-Hatta, tepat di belakang kampus STAIS, dengan luas sekitar 4 hektar. Mulyono menjelaskan bahwa FGD ini bertujuan untuk merumuskan aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam pembangunan museum di Kutim, termasuk konsep museum yang potensial untuk Kutai Timur.
Melalui FGD ini, Mulyono berharap pembangunan Museum Kutai Timur dapat segera terwujud dan menjadi salah satu ikon budaya dan sejarah di Kutai Timur. Diharapkan dengan adanya museum ini, generasi muda dapat mengenal dan mempelajari kekayaan budaya dan sejarah daerah mereka dengan lebih baik. (Kiya/*)



