Disdikbud Kutim dan KPC Bersinergi Dorong Raport PAUD-PNF ke Level Terbaik
Sangatta – Upaya serius untuk meningkatkan mutu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kutai Timur (Kutim) kembali digencarkan. Pemerintah Kabupaten Kutai Timur melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) menggandeng PT Kaltim Prima Coal (KPC) untuk menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) yang bertujuan membedah dan memaksimalkan Raport Pendidikan PAUD-PNF melalui tata kelola data yang presisi.
Bertempat di Rechall Wisma Rayah PT KPC pada Selasa (14/10/2025), kegiatan ini melibatkan 120 peserta yang terdiri dari perwakilan satuan PAUD, Kelompok Bermain (KB), dan Satuan PAUD Sejenis (SPSS) dari wilayah Sangatta Utara. Lokasi ini dipilih sebagai fokus utama perbaikan karena, berdasarkan evaluasi, masih terdapat beberapa poin krusial yang perlu ditingkatkan di wilayah tersebut.
Dalam kesempatan itu, kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Timur, Mulyono, menyampaikan kabar baik terkait posisi Raport Pendidikan Kutai Timur saat ini. “Alhamdulillah, Raport Pendidikan kita di Kutai Timur sudah cukup bagus. Dari lima predikat, Kutai Timur saat ini berada di level ketiga,” ungkap Mulyono.
Namun, target yang ditetapkan tidak berhenti di situ. Dengan adanya Bimtek dan upaya terstruktur lainnya, Disdikbud menargetkan kenaikan ke level 2 pada tahun depan. Ia menjelaskan, tantangan utama terletak pada beberapa variabel dan indikator dalam Raport Pendidikan yang belum maksimal, khususnya yang terkonsentrasi di Sangatta Utara.
“Makanya yang sudah dimaksimalkan di Sangatta Utara ini. Intinya yang dari kurang atau sedang bisa naik menjadi baik semua. Tapi yang baik pun juga harus dimaksimalkan karena baik itu kan nilainya ada range-nya,” jelasnya.
Strategi utama Disdikbud adalah dengan membedah, mengevaluasi, dan menyokong titik-titik kelemahan yang terdeteksi. Bimtek ini menjadi kunci utama untuk “membongkar” kekurangan tersebut. Selain itu, Mulyono menekankan pentingnya peran kepala sekolah. “Kepala sekolah itu wajib tahu bagaimana kondisi Raport pendidikannya. Dengan dia tahu mana yang kurang, itu bisa dibuatkan perencanaan, program, dan kegiatan yang dikalaborasikan dengan dinas,” tegasnya.
Dijelaskannya fokus perbaikan mencakup tiga pilar utama, yakni Survei lingkungan belajar (Sulingjar) yaitu menciptakan lingkungan belajar yang aman dan menyenangkan dan perencanaan berbasis data yaitu mulai dari konsep, pelaksanaan, hingga evaluasi program sekolah.
“Selain itu, dapodik (Data Pokok Pendidikan) yaitu untuk membenahi data guru, murid, sarana, dan prasarana (sapras) untuk memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM,” ujarnya
Mulyono secara khusus menyampaikan terima kasih kepada PT KPC atas dukungan penuh dalam kegiatan ini, sekaligus menekankan prinsip kolaborasi yang benar antara pemerintah dan swasta.
“Saya sampaikan satu bahasa dengan KPC. Intinya, perusahaan pihak ketiga swasta itu harus men-support program pemerintah. Bukan dibalik, jangan pemerintah program-program swasta, jangan. Justru perusahaan swasta itu yang men-support pemerintah,” tegas Mulyono. Ia berharap peran KPC ke depan dapat lebih besar lagi sehingga memiliki “daya dobrak yang luar biasa” untuk meningkatkan pendidikan di Kutim.
Senada dengan hal itu, Febriana Kurniasari, Superintendent Community Health and Education (CHE) PT KPC, menegaskan bahwa perusahaan memberikan fully support untuk seluruh kegiatan ini, baik dari segi pendanaan maupun fasilitas.
“KPC di sini bertindak sebagai support terkait seluruh kegiatan ini baik dana dan lain-lain,” kata Febriana. Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk peningkatan Raport Pendidikan PAUD di Sangatta Utara dan merupakan komitmen CSR (Corporate Social Responsibility) KPC di bidang pendidikan.
Febriana juga memastikan bahwa program ini akan berkesinambungan. Para guru yang diundang diharapkan dapat mengevaluasi dan membuat program pembelajaran yang nantinya akan nyambung dengan Raport Pendidikan Kutai Timur.
“Harapannya Bapak Ibu guru yang kita undang ini nantinya sebagai penginput suatu data dalam artian suatu sistem yang sudah dilakukan secara sistematis dari Dinas Pendidikan. Harapannya adalah semua hasilnya adalah baik,” tutup Febriana (caya/ADV/*)







